Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara membentuk tim reaksi cepat multi sektor untuk menghadapi kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang cukup tinggi serta potensi bencana yang melanda wilayah ini.
Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni di Medan, Rabu, mengatakan tim reaksi cepat multi sektor tersebut merupakan hasil pembahasan bersama yang dilakukan sejumlah pemangku kebijakan terkait dalam melakukan mitigasi bencana.
Dia mengatakan tim reaksi cepat yang tergabung dari sejumlah pemangku kebijakan terkait itu akan melakukan berbagai upaya dalam penanganan bencana alam maupun nonbencana alam.
Nantinya, kata dia, tim reaksi cepat multi sektor itu akan merespons cepat penanganan bencana, memberi dukungan pencarian dan penyelamatan serta melakukan berbagai bantuan lainnya.
"Tim reaksi cepat tersebut nantinya senantiasa akan siap melakukan penanganan bencana secara cepat, respon cepat penanganan wabah malaria dan demam berdarah dengue (DBD) dan bantuan lainnya," kata dia.
Ia menjelaskan bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah pada beberapa pekan lalu atau lebih tepatnya di akhir November 2024 mengakibatkan sejumlah dampak yang merugikan bagi masyarakat.
“Di beberapa daerah terjadi bencana, dampaknya ada korban jiwa, luka dan orang hilang, sebagian masyarakat mengungsi, begitu juga infrastruktur, fasilitas publik, dan sektor perekonomian pun terdampak,” kata Fatoni.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan berbagai upaya serta memperkuat koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait dalam penanganan bencana tersebut.
"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan di Sumut untuk terus bergandengan tangan dalam mitigasi maupun penanganan bencana yang terjadi. Penanganan bencana ini merupakan tanggung jawab bersama," ujarnya.
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian mengatakan potensi hujan dengan curah yang tinggi pada November dan Desember patut diwaspadai guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Selanjutnya, rencana operasi mengikuti karakteristik dan historis kejadian bencana di masing daerah," ujar Rustian.