Medan, 19/5 (Antara) - Ketua Dewan Pelatih Institut Jujitsu Indonesia (IJI) Sumatera Utara Ronald Titaley mengatakan Sumut salah satu provinsi di Tanah Air yang menjadi barometer perkembangan olahraga bela diri yang berasal dari Jepang itu.
"Jadi, para pelatih harus mampu untuk mengukir prestasi bagi para jujitsan sehingga perkembangan olahraga ini semakin maju dan merupakan daerah yang disegani lawan saat pertandingan," katanya saat melantik tujuh pelatih penyandang sabuk Dan IV menjadi Dan V di Medan, Minggu.
Para pelatih yang dilantik, antara lain, Andy P. Koesno (pelatih Dojo Coca Cola, Polda Sumut, dan PT Sampoerna), Burhan S. Pane (pelatih Dojo PDAM Tirtanadi Pusat), Syaiful B, Nasution, S.E., M.Si. (pelatih Dojo PDAM Tirtanadi Pusat).
Selain itu, M. Amri Nasution, S.E., M.Si. (pelatih Dojo PDAM Tirtanadi Pusat), M. Abdi Ridha, S.T. (pelatih Dojo PDAM Tirtanadi Pusat), Suharsono (pelatih dojo PDAM Sunggal), dan Winduadi (pelatih dojo Polonia) .
Dalam kesempatan itu, Ronald Titaley mengatakan bahwa pelatih yang dilantik menjadi Dan V merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan diri masing-masing.
Namun, di balik itu memiliki tanggung jawab yang besar untuk melatih, membina, membimbing para jujitsan di dojo masing-masing untuk melahirkan jujitsan yang andal dan tangguh dalam setiap kali mengikuti turnamen daerah, nasional, dan internasional.
"Kerja kerja harus dilakukan oleh para pelatih. Jika dalam pembinaan para jujitsan ternyata turun prestasi, para pelatih yang telah menyandang sabuk Dan V akan diberikan sanksi berupa penurunan sabuk menjadi Dan IV kembali," katanya.
Sementara itu, Andi P. Koesno salah seorang pelatih yang dilantik menjelaskan bahwa para pelatih yang telah menyandang Dan V bertekad memajukan jujitsu di Sumut sehingga dapat bicara pada pentas nasional maupun internasional.
Kenaikan sabuk itu, kata dia, merupakan tanggung jawab yang besar dan amanah yang harus dijalankan sesuai dengan misi untuk mengambangkan jujitsu di Tanah Air, khusus Sumut.
Selain itu, untuk memerangi narkoba bagi generasi muda sebagai penerus bangsa melalui materi pembelajaran jujitsu dengan sasaran mengutamakan anak-anak melalui sekolah.
"Hal itu dilakukan lebih baik sebelum terkontaminasi dengan lingkungan yang mempunyai pengaruh yang besar bagi anak-anak. Dengan adanya bekalan ilmu bela diri asal Jepang ini membuat anak-anak sejak dini memiliki jiwa dan kepribadian positif," katanya.(KR-JRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Jadi, para pelatih harus mampu untuk mengukir prestasi bagi para jujitsan sehingga perkembangan olahraga ini semakin maju dan merupakan daerah yang disegani lawan saat pertandingan," katanya saat melantik tujuh pelatih penyandang sabuk Dan IV menjadi Dan V di Medan, Minggu.
Para pelatih yang dilantik, antara lain, Andy P. Koesno (pelatih Dojo Coca Cola, Polda Sumut, dan PT Sampoerna), Burhan S. Pane (pelatih Dojo PDAM Tirtanadi Pusat), Syaiful B, Nasution, S.E., M.Si. (pelatih Dojo PDAM Tirtanadi Pusat).
Selain itu, M. Amri Nasution, S.E., M.Si. (pelatih Dojo PDAM Tirtanadi Pusat), M. Abdi Ridha, S.T. (pelatih Dojo PDAM Tirtanadi Pusat), Suharsono (pelatih dojo PDAM Sunggal), dan Winduadi (pelatih dojo Polonia) .
Dalam kesempatan itu, Ronald Titaley mengatakan bahwa pelatih yang dilantik menjadi Dan V merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan diri masing-masing.
Namun, di balik itu memiliki tanggung jawab yang besar untuk melatih, membina, membimbing para jujitsan di dojo masing-masing untuk melahirkan jujitsan yang andal dan tangguh dalam setiap kali mengikuti turnamen daerah, nasional, dan internasional.
"Kerja kerja harus dilakukan oleh para pelatih. Jika dalam pembinaan para jujitsan ternyata turun prestasi, para pelatih yang telah menyandang sabuk Dan V akan diberikan sanksi berupa penurunan sabuk menjadi Dan IV kembali," katanya.
Sementara itu, Andi P. Koesno salah seorang pelatih yang dilantik menjelaskan bahwa para pelatih yang telah menyandang Dan V bertekad memajukan jujitsu di Sumut sehingga dapat bicara pada pentas nasional maupun internasional.
Kenaikan sabuk itu, kata dia, merupakan tanggung jawab yang besar dan amanah yang harus dijalankan sesuai dengan misi untuk mengambangkan jujitsu di Tanah Air, khusus Sumut.
Selain itu, untuk memerangi narkoba bagi generasi muda sebagai penerus bangsa melalui materi pembelajaran jujitsu dengan sasaran mengutamakan anak-anak melalui sekolah.
"Hal itu dilakukan lebih baik sebelum terkontaminasi dengan lingkungan yang mempunyai pengaruh yang besar bagi anak-anak. Dengan adanya bekalan ilmu bela diri asal Jepang ini membuat anak-anak sejak dini memiliki jiwa dan kepribadian positif," katanya.(KR-JRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013