Medan, 11/5 - Garam asal Madura terus membanjiri pasar Sumatera Utara (Sumut) menyusul pengetatan impor oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Sudah ada 21.740 ton garam asal Madura yang memasuki Sumut melalui Pelabuhan Belawan," kata Kabid Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Idayani Pane, di Medan, Sabtu.

Terus masuknya garam dari Madura, Jawa Timur, itu menyusul pengetatan impor garam.

Namun meski sudah banyak, kata dia, garam Madura itu baru mulai masuk sejak pertengahan April dan terakhir pada 30 April.

"Kalau ada data pembongkaran di Januari, garam itu merupakan yang masuk pada akhir Desember 2012. Garam itu juga dari Madura," kata Idayani.

Menurut dia, pemerintah memang memperketat pasokan garam impor dengan hanya menunjuk satu perusahaan sebagai pemasok dan impornya harus mendapat izin.

"Garam impor diperketat. Boleh impor kalau memang pasokan dari Madura sulit," katanya.

Idayani mengaku tidak ingat jumlah garam impor yang masuk ke Sumut pada tahun 2012.

Namun data yang diperoleh sejak Januari hingga Juli 2012, total pasokan garam Sumut dari impor dan lokal sebanyak 113.700 ton, baik untuk konsumsi dan industri.

Kebutuhan garam di Sumut mencapai 160 ribu-170 ribu ton dengan perincian 140 ribu ton untuk konsumsi dan 20 ribu-30 ribu ton bagi industri.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Laksamana Adiyaksa menyebutkan sepanjang garam lokal memadai untuk kebutuhan industri, maka pengusaha tidak mempermasalahkan larangan impor.

"Tapi kalau Madura tidak bisa memasok, ya pemerintah harus memberi izin impor," katanya.

Hingga kini Apindo belum menerima keluhan dari pengusaha soal pengetatan impor garam itu. ***3***

(T.E016/C/I. Sulistyo/I. Sulistyo) 11-05-2013 18:36:12

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013