Deliserdang, 8/10 (antarasumut)- Pengunjung di Bagan Percut yang ingin berbelanja ikan segar di lokasi itu merasa diperas karena dimintai uang parkir sebesar Rp15.000.
"Apa dasarnya minta uang parkir sebesar itu," kata Munawar, warga Medan yang sengaja datang ke Bagan Percut mencari ikan segar hasil tangkapan nelayan tradisional.
Bukan dia saja yang dimintai parkir yang tidak masuk akal itu, para pengunjung lainnya yang mengendarai mobil juga dipaksa membayar uang parkir yang dipatok ala preman. Namun para pengunjung banyak yang enggan bertengkar karena khawatir dengan keselamatannya.
Menurut Munawar, dirinya sempat ngotot tidak mau membayar uang parkir yang diminta dengan cara-cara preman seperti itu. Dia minta karcis parkir yang nilainya "selangit" itu kepada para pemuda yang memaksanya membayar Rp15.000.
Tapi pemuda yang tampaknya warga setempat tersebut, tetap ngotot minta bayaran sembari memanggil teman-temannya. Dengan terpaksa Munawar akhirnya membayar sejumlah uang yang diminta kelompok pemuda. Namun seorang ibu yang mengaku pemilik lahan, kemudian mengembalikan uang parkir yang diberikan sembari minta kepada Munawar untuk tidak kapok berbelanja ikan di daerahnya.
Munawar sendiri mengaku, trauma dengan kejadian itu. Dia mengaku kapok berbelanja ikan segar di Bagan Percut karena merasa tidak nyaman dengan perlakuan yang diterimanya.
Dia juga minta perhatian Pemkab Deliserdang untuk menertibkan retribusi parkir yang tidak masuk akal itu karena dipastikan daerah seperti itu tidak akan mungkin berkembang. "Bagan Percut sebenarnya potensi untuk lokasi wisata kuliner, tapi dengan kondisi masyarakatnya seperti itu, akan sulit untuk menarik pengunjung," katanya.
Dia berharap pihak kepolisian juga bisa mengamankan mereka yang meminta uang parkir sembarangan. Pengutipan parkir yang dilakukan kepada pengunjung yang datang ke Bagan Percut dengan mobil lebih menjurus kepada aksi premanisme.