Langkat, Sumut, 31/3 (Antara) - Kesultanan Negeri Kabupaten Langkat Sumatera Utara memberikan anugerah gelar adat Melayu Kesultanan Langkat kepada Bupati Haji Ngogesa Sitepu berupa gelar Datuk Setia Negeri.
Gelar dinobatkan oleh Sultan Langkat Sri Paduka Duli Yang Mulia Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj, berupa selempang dan pin.
"Kita berikan gelar adat bagi Bupati Langkat," kata Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj di Tanjungpura, Mingggu.
Disampaikannya bahwa selain Bupati gelar kehormatan juga diberikan kepada Haaji Irsan Noor, Bupati Kutai Timut Kalimantan Timur sebagai Datuk Duta Diraja, juga kepada Prof Dr Hajjah Mariam Darus Badrulzaman SH FCBArb, guru besar bidang hukum USU sebagai Datuk Sri Cahaya Bestari.
Selain itu juga diberikan gelar kepada Prof DR Djohar Arifin Husin, Ketua Umum PSSI sebagai Datuk Mulia Perkasa, Mayjend (Purn) Haji Barkah Tirtadjaya, mantan duta besar RI di Mesir sebagai Datuk Indra Diraja, dan Kolonel (Purn) Haji Bachtiar Jaffar mantan Walikota Medan sebagai Datuk Johan Perkasa.
Sultan Langkat Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj menyampaikan bahwa gelar yang telah diberikan janganlah dipandang sebagai alat kekuasaan, tetapi jadikan amanah dan dijaga.
Prosesi ini sebagai upaya pelestarian adat budaya bangsa yang merupakan tanggung jawab bersama menjaga dan melestarikannya.
"Jangan biarkan adat budaya tenggelam, harus digali agar tak hilang dari muka bumi supaya anak cucu kita nanti tahu dan mengerti sejarah," katanya.
Dikatakan, pemberian gelar kepada Bupati Haji Ngogesa didasari upaya yang telah banyak diperbuatnya bagi pembangunan dan kemajuan Langkat termasuk masyarakat melayu dengan telah terbuktinya Langkat sebagai daerah yang banyak menerima penghargaan tingkat Nasional sejak dipimpin oleh Bupati Ngogesa.
Sudah selayaknya kita mendukung kepemimpinan Bupati Ngogesa Sitepu, dilanjutkan pada periode yang akan datang.
"Mari kita kembalikan kejayaan Langkat, terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung," ujar Sultan.
Bupati Langkat Datuk Setia Negeri Haji Ngogesa Sitepu, berterima kasih dan bersyukur atas gelar yang diberikan.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat Langkat agar tidak terpecah belah oleh pengaruh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atas isu-isu yang berkembang di masyarakat, "Langkat ini tanah Melayu, kita semua harus hidup dengan menjunjung tinggi adat dan budaya, mengedepankan kesantunan seperti masyarakat Melayu," katanya.
Secara terpisah Datuk Mulia Perkasa Prof Dr Haji Johar Arifin Husin mengatakan pentingnya masyarakat memahami adat dan berbudaya karena dengan beradat manusia akan berakhlak dan bertutur sapa baik dan sopan sehingga terhindar dari berbagai perselisihan dan konflik yang dapat memecah belah bangsa.
Langkat dibawah kepemimpinan Bupati Haji Ngogesa telah bertambah martabatnya sehingga layak untuk terus didukung dan dilanjutkan.
"Apabila terus mendapat kepercayaan, Pemkab Langkat nantinya akan membantu pembangunan replika istana Sultan Langkat sebagai objek wisata sejarah," ungkap Johar.
Pada kesempatan itu juga dikukuhkan Kerapatan Adat, Kepala Balai dan Penghulu Adat serta Kejuruan yakni Kejuruan Bahorok Tengku Alfit Hasyim, Selesai Tengku Zulkarnain, Bingai Tengku Haidir Sulaiman BBM.
Selain itu kejuruan Punggai Tengku Abdul Hamid S bin Tengku Abu Serah, kemudian Kedatukan Hinai Datuk OK Fahmi, Cempa Datuk OK Fadlan, Pantai Cermin Datuk OK Elfian Agus Bin OK Marhasyim, dan Secanggang Datuk OK HOK Zulkarnain Bin OK Idrus.***4***(T.KR-JRD) (T.KR-JRD/B/Y. Alfrin/Y. Alfrin) 31-03-2013 10:12:23
