Medan (ANTARA) - Alumni Universitas Sumatera Utara (USU) diharapkan berperan memberikan kontribusi membangun budaya digital yang produktif, terutama mengurangi dan mengatasi dampak negatif dari penggunaan digital.
"Harus kita sadari secara bersama bahwa dampak negatif tersebut berkaitan dengan interaksi kemanusiaan yang tidak mendukung pembangunan peradaban," kata Rektor USU Prof Muryanto Amin di Medan, Jumat, pada acara wisuda 2.602 orang lulusan USU yang telah menyelesaikan studinya mulai Agustus hingga Oktober 2024.
Ia mengatakan dengan mengikuti berbagai kursus di platform seperti Google, Microsoft, Coursera, dan LinkedIn Learning dapat membantu meningkatkan keterampilan digital, seperti penguasaan perangkat lunak dasar, media sosial dan digital branding, digital project management, serta kecerdasan buatan (AI) dan big data.
Melalui teknologi, semua bisa bekerja tanpa batasan geografis. Platform seperti Slack dan Microsoft Teams memungkinkan kolaborasi yang efisien, mempercepat inovasi, dan meningkatkan produktivitas.
"Selain itu, budaya digital yang baik harus mendorong kreativitas dan eksperimen untuk menghasilkan ide-ide baru yang inovatif," katanya.
Ia mengatakan setiap individu perlu memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya melindungi informasi sensitif dan menjaga privasi serta menjunjung tinggi etika digital.
Semua harus bijak dalam berbagi informasi dan menghindari penyebaran hoaks atau pelanggaran hak cipta untuk menciptakan lingkungan digital yang sehat dan terpercaya.
Era digital memaksa semua orang sangat mudah terjebak dalam rutinitas yang sepenuhnya berbasis teknologi. Namun, harus diingat bahwa kesejahteraan fisik dan mental adalah prioritas.
Teknologi seharusnya membantu kita, bukan menggantikan interaksi dan pengalaman kehidupan nyata yang membentuk kita sebagai pribadi yang utuh.
Ia mengatakan untuk membangun budaya digital yang baik, semua orang perlu memiliki mindset yang terbuka terhadap perubahan dan perkembangan teknologi.
Jangan takut menghadapi tantangan digital, melainkan harus siap untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat. Salah satu strategi yang relevan adalah menumbuhkan growth mindset pola pikir yang terbuka untuk berkembang dan belajar.
"Oleh karena itu, mari kita semua, terutama para lulusan yang akan memasuki dunia kerja, mengembangkan growth mindset agar dapat berkontribusi dalam transformasi digital yang efektif dan berkelanjutan," katanya.