Medan (ANTARA) - Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pasangan calon bupati Batu Bara yang diduga melakukan politik uang di Dusun Sentang, Kecamatan Nibung Hangus.
"Keempat berinisial MY, MS, MN, dan RO saat ini sudah berada di Kepolisian Resor Batu Bara untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi di Medan, Kamis.
Hadi mengatakan tim sukses yang diamankan ini melalukan politik uang menjelang pencoblosan pada Rabu, dini hari.
Lebih lanjut, ia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan keempat orang yang ditangkap itu diberikan sejumlah amplop berisi uang serta kartu bergambar salah satu pasangan calon yang diduga untuk dibagi-bagikan menjelang pencoblosan.
"Keempatnya mengakui menerima sejumlah amplop berisi uang dan kartu bergambar salah satu pasangan calon yang diduga mereka ini melakukan politik uang kepada masyarakat," ucap Hadi.
Mantan Kapolres Biak Numfor Papua itu menyatakan terhadap keempatnya masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait politik uang tersebut.
"Turut disita barang bukti berupa ratusan amplop berisi uang serta kartu bergambar pasangan calon," tutur Hadi.
Dari hasil perbuatannya, ia mengatakan keempat pelaku tersebut terancam persangka Pasal 187 A Undang Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota menjadi Undang Undang.
Sebelumnya, Tim Gakkumdu Kabupaten Humbang Hasundutan juga menangkap tiga orang terduga pelaku politik uang di Desa Sigulok, Kecamatan Sijama Polang.
Ketiganya yakni berinisial RN (42), HP (25), RH 45) yang diduga membagikan uang untuk mempengaruhi warga memilih salah satu pasangan calon.
Hadi mengatakan penangkapan dilakukan saat tim Gakkumdu mencurigai aktivitas di sebuah rumah warga di Kecamatan Sijima Polang, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Lebih lanjut, setelah diperiksa oleh petugas di rumah tersebut pada Minggu (24/11), ditemukan tas berisi amplop uang, stiker pasangan calon, serta data warga yang diduga akan menerima uang.