Medan (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumatera Utara Pdt. Penrad Siagian mengingatkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara untuk memegang teguh netralitas dan proaktif melindungi hak-hak pemilih pada Pilkada.
"Netralitas adalah kunci kepercayaan publik. Bawaslu harus memastikan seluruh proses berlangsung jujur dan tanpa keberpihakan," katanya di Medan, Selasa.
Ia menegaskan pentingnya pengawasan terhadap potensi pelanggaran, seperti politik uang dan kampanye hitam.
"Bawaslu punya mandat besar untuk memastikan Pilkada bebas dari intervensi politik. Mari buktikan kepada rakyat bahwa demokrasi kita benar-benar bersih dan bermartabat," katanya.
Senator asal Sumut ini menegaskan bahwa Pilkada adalah momentum penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata.
"Pemilu adalah hak sekaligus tanggung jawab kita sebagai warga negara. Mari gunakan suara kita untuk memilih pemimpin yang visioner dan berpihak pada kepentingan rakyat," katanya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya secara bijak pada Pilkada.
Pilkada harus menjadi ajang demokrasi yang bersih dan bermartabat, jauh dari hoaks dan politik uang.
"Saya mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam memilih pemimpin yang pro rakyat, humanis, dan inklusif. Mari kita wujudkan demokrasi yang bersih demi kebaikan masyarakat," katanya.
Penrad menegaskan bahwa Pilkada tidak hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga cerminan integritas demokrasi bangsa.
"Demokrasi yang kita bangun harus melibatkan seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali. Jangan sampai ada kelompok yang merasa terpinggirkan, karena Sumut adalah gambaran keberagaman Indonesia," katanya.