Medan (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni mengatakan pengembangan tenun di wilayah ini harus digencarkan, sehingga masyarakat khususnya generasi muda dapat melestarikan serta meningkatkan kecintaan terhadap seni tenun.
"Pengembangan tenun harus terus didukung oleh semua pihak. Tenun adalah identitas bangsa yang harus kita lestarikan ke generasi muda," ujar Agus Fatoni, usai membuka Pelatihan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), di Medan, Sabtu.
Agus Fatoni mengatakan pengembangan tenun dapat dilakukan dengan berbagai upaya, antara lain melalui pelatihan yang yang digagas Dekranasda Sumut.
Dia mengapresiasi Dekranasda Sumut telah berkomitmen dalam pengembangan tenun dengan menggelar Pelatihan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun bagi masyarakat khususnya kalangan muda.
"Ini bagus, agar generasi muda lebih terampil, mempunyai pengetahuan dan ilmu dalam mengembangkan tenun di Sumut," kata dia
Menurutnya, pengenalan tenun ini juga dapat dimulai dari sekolah-sekolah melalui sejumlah kegiatan melukis, menggambar dan pembuatan suvenir.
Hal itu, kata dia, bertujuan agar kebanggaan terhadap tenun tertanam dalam hati dan terbawa ke dalam kehidupan sehari-hari.
Mantan Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) ini menegaskan bahwa pemerintah provinsi setempat berkomitmen mendukung pengembangan tenun di wilayah ini.
Pihaknya meminta pemerintah kabupaten/kota untuk memperkuat koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait dalam pengembangan tenun tersebut.
Pj Ketua Dekranasda Sumut Tyas Fatoni mengatakan pelatihan PKW Tekun Tenun merupakan kerja sama Mendikbudristek dengan Dekranasda Sumut.
Dia membeberkan Sumut mendapatkan amanah untuk melatih 220 orang menjadi penenun yang berasal dari berbagi daerah di wilayah ini.
“Tujuan dari kegiatan ini memberikan bekal dan pengetahuan keterampilan, sikap berwirausaha, bagi anak usia sekolah melalui pelatihan. Kemudian memberikan fasilitas bagi anak usia sekolah dan yang tidak sekolah dalam usaha mandiri. Hasil yang diharapkan adalah lahirnya generasi penenun, karena tenun adalah warisan budaya. Terciptanya wirausaha yang mampu memproduksi tenun ulos,” katanya pula.
Pelatihan ini dilaksanakan di dua tempat, yakni di Gallery Sumut Kantor Dekranasda Sumut dan UPT Pelatihan Koperasi dan UMKM yang dimulai dari 24 Oktober sampai 30 November 2024.
Pelatihan ini juga dilaksanakan di sejumlah kabupaten/kota seperti di Kabupaten Samosir, Simalungun, dan Batubara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gubernur: Pengembangan tenun harus dikenalkan di kalangan muda