Pangkalpinang (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) RI Anwar Sanusi menyebutkan secara nasional, pemerintah berhasil menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 5,2 persen kini menjadi 4,8 persen.
"Kita berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka ini, namun secara kumulatif cukup besar naik menjadi tujuh juta," kata Anwar Sanusi saat membuka Naker Fest 2024 di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan secara kumulatif angka pengangguran atau TPT terbuka pada tahun ini cukup besar, sehingga diperlukan usaha serius untuk menumbuhkembangkan ekosistem ketenagakerjaan ini bisa menjadi lebih baik, agar para pencari kerja mendapatkan kesempatan untuk berusaha.
"Saat ini kondisi Kepulauan Babel tidak dalam keadaan baik-baik saja, sehingga ini membuat kita harus bekerja keras," katanya.
Ia menyatakan angka inflasi secara nasional khususnya di Kepulauan Babel terkelola dengan baik, namun pertumbuhan ekonomi cukup memprihatinkan, belum lagi dalam kondisi normal saja masih menghadapi tantangan terutama terkait ketenagakerjaan.
"Hari ini kita melaksanakan naker fest di Kota Pangkalpinang Kepulauan Babel ini, sebagai langkah menghadapi tantangan ketenagakerjaan dan perekonomian di daerah ini yang saat ini tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja," katanya.
Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Sugito menyatakan melalui momentum Naker Fest 2024, diharapkan dapat menjadi pemicu para pencari kerja untuk terus menggali kemampuan serta potensi diri dengan mengikuti perkembangan zaman.
"Saat ini perekonomian masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, sehingga diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan perekonomian daerah ini," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekjen Kemnaker sebut pengangguran terbuka Indonesia turun 4,8 persen
Pengangguran terbuka di Indonesia turun 4,8 persen
Kamis, 17 Oktober 2024 18:11 WIB 347
Kita berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka ini, namun secara kumulatif cukup besar naik menjadi tujuh juta