Padang Sidempuan (ANTARA) - T.Faisal (63)- dr Indriati Nasution (59), pasangan pra Lansia ini bertahun-tahun meninggalkan alamat tinggal mereka di Jalan Sudirman Kota Padangsidimpuan 219, Sumatera Utara, demi petualang mengelilingi Indonesia - Asia, dengan Mobil.
Dari Cambodia, pria berdarah Aceh didampingi isterinya berdarah Mandailing ini sengaja membagikan pengalaman suka duka selama perjalanan mereka be petualang, kepada ANTARA di Sipirok, Jumat.
Memulai pembicaraan melalui selularnya Faisal mengatakan, "Perjalanan kami sudah memasuki tahun ke tiga. Dua hari ke depan kami akan menuju negara Laos."
Kakek - nenek yang telah dikaruniai tiga anak enam cucu ini mengawali perjalan dan sudah berkeliling di 30 provinsi di nusantara mulai dari titik nol Sabang-Merauke, pada 06 Februari 2022.
Seluruh perjalanan mereka up-load lewat media sosial mereka. Seperti IG : raufmpadangsidimpuan
Fb: raupadangsidimpuan
Tiktok : @raupadangsidimpuan
Youtub : rau105fm
web : www.raufm.com
Setiap pulau di singgahi nusantara tak jarang bertemu para koleganya (komunitas comvervan-red) sekaligus membangun silaturahmi. Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dan lainnya.
Keindahan panorama alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa setiap daerah yang mereka lalui mereka singgahi dan nikmati. Kultur budaya serta tofografi sebagian wilayah di Indonesia banyak mereka ketahui.
Selama dalam perjalanan berkeliling pasangan ini hanya mengandalkan Geogle map sebagai alat petunjuk jalan, juga ketika berada menuju di luar negeri. Soal komunikasi (bahasa asing) mengandalkan Geogle traslet.
Belum puas menjajal 30 provinsi di Indonesia, pasangan setia ini melanjutkan perjalanan ke negara Asia. Menyeberang dari Timor Leste lalu masuk ke negara Malaysia, Brunei, dan lanjut ke Tailand.
"Saat ini kami sedang berada di negara Cambodia, dan akan melanjutkan perjalanan menuju Vietnam, dan Laos, yang total jarak perjalanan sekitar 10.000 kilometer," kata Faisal.
Ketika di Kuala Lumpur sempat bertemu kawan-kawan yang sudah keliling dunia dengan Sepeda motor yaitu bang Zamri Taib, Musafa, Cikgu Madi, Adi Bengkalis dan kak Elisa.
Kawan-kawan Malaysia-nya itu cukup membantu mulai dari menyusun rute dan memandu lokasi-lokasi wisata yang wajib di datangi. Bertemu juga Kombes Pol Juliarman Pasaribu di KBRI Kuala Lumpur Malaysia.
Dari Kuala Lumpur Malaysia kakek - nenek ini menuju Thailand melalui Border Betong, di Betong. Di Betong lalu dibuatkan nomor polisi berbahasa Thailand, memudahkan mobil dari Indonesia masuk ke Thailand.
Di Hat Yai Thailand pasangan ini juga memasuki sejumlah titik objek wisata sambil mencari kuliner. Dari situ berlanjut ke Songkhla Thailand. Disini Konsul RI di Songkhla, Suargana Pringganu menyambut kedatangan mereka.
Usai berkeliling dari Songkhla perjalanan lanjut ke Bangkok, Ibukota Thailand. Begitu juga di KBRI Bangkok juga mereka disambut KBP Endon Nur Cahyo.
Tanpa siakan waktu, selama di Bangkok mereka memanfaatkan waktu berkeliling ke lokasi-lokasi wisata dan menikmati citarasa kuliner, sebelum melanjut perjalanan ke Pattaya Thailand. Polisinya ramah-ramah.
"Alhamdulillah, guna memastikan selama dalam perjalanan aman dan nyaman para teman-teman sangat pro aktif memandu dan memantau kita melalui Geogle map," kata Faisal.
Di Pattaya Thailand sempat ada peristiwa. Sempat digiring ke Kantor Polisi. Pasalnya Faisal menggunakan drone sembarangan, yang kemudian dilepas setelah diberikan pemahaman.
Selain itu untuk urusan perut, cerita dia, agak susah mencari lokasi tempat makanan halal. "Karenanya, kami lebih sering memasak sendiri dengan bahan-bahan masakan yang dibawa," ujarnya.
Dari Thailand melanjutkan perjalanan menuju Cambodia. Menyetir mobil di Cambodia berhati-hati, karena stir mobil di Cambodia rata-rata sebelah kiri, tidak seperti di Indonesia sebelah kanan.
Perjalanan dari Thailand menuju ibukota Cambodia, kata Faisal cukup melelahkan. Pasalnya berpuluh kilometer kondisi ruas jalan dilalui sangat jelek sekali (tanah) bergelombang.
Namun lelah perjalanan hilang ketika sudah bertemu Kang Ferdy dan Teh Rani Bikes Indonesia asal Bandung yang 10 tahun tinggal di Phnom Penh. Bertemu juga Dubes RI di KBRI Phonpen, Pak Santo Darmosumarto.
Pengalaman lain, ketika beristirahat dalam perjalanan baik di Indonesia maupun di Luar Negeri. Kerap mencari lokasi rehat bahkan bermalam di lokasi wisata, SPBU (di istilahkan hotel merah putih), bahkan Masjid.
Kakek - nenek ini punya cita-cita panjang. Rencana akan menggunakan Mobil ke Mekah melalui rute Malaysia, Thailand, Laos, China, Nepal, India, Pakistan, Afghanistan, Iran, UAE, Oman, Arab Saudi.
"Kiranya dalam melanlang buana keliling dunia ini ada donatur yang bisa menseponsori perjalanan kami ke depan," tutup Faisal.