Medan (ANTARA) -
gi. Ada juga guru agama dua orang," ucap dia.
Saat ini pihaknya banyak mengelola lembaga pendidikan maupun lembaga kesejahteraan sosial mewakili semua agama, seperti pondok pesantren dan madrasah di agama Islam.
Kemudian, lembaga pendidikan maupun lembaga kesejahteraan sosial di agama Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Khonghucu.
"Kesejahteraan sosial merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar hidup layak," jelasnya.
Mulia juga mengungkapkan, penyelenggaraan kesejahteraan sosial dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Pelayanan sosial tersebut meliputi rehabilitasi sosial, kemudian jaminan sosial dan pemberdayaan sosial.
"Forum ini menggali isu-isu strategis atas persoalan kedua lembaga ini dan tawaran solusi," tutur Mulia dalam pertemuan stakeholder kehumasan bertema "Lembaga Pendidikan dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Ramah dan Religius".
Katim Kelembagaan dan Sistem Informasi Bidang Bimas Kristen Kemenag Sumatera Utara, Pauli Sarji Purba menyebut jumlah lembaga pendidikan agama Kristen di daerah itu sebanyak 40 unit.
"Peran gereja sangat penting dalam menjamin terpenuhinya hak-hak anak dan melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, kerentanan dan diskriminasi," ungkapnya.
Katim Kerukunan Umat Beragama dan Pelayanan Umat Khonghucu Kemenag Sumatera Utara, Ibnu Mufid, mengatakan, pihaknya memiliki sumber daya manusia pelayanan umat Khonghucu.
"Penyuluh agama delapan orang tersebar di lima kabupaten/kota, yakni Binjai, Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebing Ting