Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terus menggalakkan pelaksanaan program Pekarangan Pakan Lestari (P2L) untuk memaksimalkan lahan di halaman tempat tinggal masyarakat.
"Program ini dapat memperkuat ekonomi keluarga dan masyarakat," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumut Muhammad Juwaini di Medan, Sumut, Selasa.
Juwaini menyebut, P2L sejalan dengan semangat pertanian urban (urban farming) yang memaksimalkan lahan untuk membudayakan tanaman terutama komoditas pangan dan hortikultura.
Ada beberapa teknik yang bisa diterapkan untuk P2L misalnya hidroponik, polybag dan vertikultura.
"Yang biasa ditanam itu seperti cabai dan bawang merah," kata Juwaini.
P2L, dia melanjutkan, tampaknya gerakan yang tidak memiliki dampak luas lantaran hanya terkait dengan tempat tinggal keluarga.
Akan tetapi, jika dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama dalam satu kawasan misalnya desa, Juwaini menyebut efeknya akan sangat masif.
"Kalau itu dikelola secara baik, ekonomi masyarakat akan semakin baik dan kebutuhan atas komoditas seperti cabai, bawang merah dapat terpenuhi," kata dia.
Program Pekarangan Pakan Lestari diperkenalkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2019.
Gerakan tersebut bermula dari adanya kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada 2010-2019 yang digagas Badan Ketahanan Pangan (BKP) melalui Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan. KRPL ini yang kemudian berubah menjadi P2L.
Pemerintah menggelorakan P2L lantaran dianggap dapat mempercepat diversifikasi dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
P2L juga dinilai mampu menyokong program penanganan stunting pemerintah, karena dapat memenuhi pangan serta gizi keluarga, dan mengurangi wilayah rawan pangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sumut terus galakkan pelaksanaan Pekarangan Pakan Lestari