Tapanuli Utara (ANTARA) - Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Tapanuli Utara, Kijo Sinaga mengikuti pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II angkatan XI tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Banten.
"Kegiatan visitasi kepemimpinan nasional bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam mengaktualisasikan kepemimpinan strategis," ungkap Kijo, Selasa, (16/7).
Kijo Sinaga tergabung dalam visitasi kepemimpinan nasional PKN tingkat II angkatan XI kelompok 3 bersama Alexander Sinulingga, Firman Setyawan, Nurbaiti Harahap, Novita Sari Wahyuni, Samson Perdamaian Zai, Ir. Poppy Marulita Hutagalung, Zulfahren, Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan, dr Syarifuddin, Ady Supriadi, Nurudin Kesumajaya Samosir, Arie Ramadhany, Meilinda Suryanti Lubis dengan didampingi oleh Jumsadi Damanik selaku "coach" dan pegawai BPSDM Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Kijo, pelaksanaan kegiatan visitasi sesuai dengan tema nasional penyelenggaraan PKN tingkat II tahun 2024, yakni penguatan peran kepemimpinan nasional dalam transformasi tata kelola pemerintahan untuk mewujudkan visi Indonesia 2029, dan sub tema digitalisasi transformasi tata kelola pemerintahan.
Kegiatan diawali pertemuan di Kantor Bappeda Provinsi Banten, rombongan disambut oleh Sekretaris Daerah Provinsi Banten yang diwakili oleh Asisten II Provinsi Banten, Kepala BPSDM Banten, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banten, dan Kepala DPMPTSP Banten.
Pertemuan dilanjutkan dengan ucapan terima kasih dari ketua rombongan Kepala BPSDM Provinsi Sumatera Utara, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan pemaparan profil umum Provinsi Banten oleh dari Asisten II Provinsi Banten.
Rombongan kemudian melanjutkan kegiatan visitasi ke lokus ke-2 yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten dan diterima oleh Kepala Dinas yang diwakili oleh Sekretaris DPMPTSP Banten dilanjutkan dengan paparan oleh DPMPTSP dan diakhiri dengan diskusi dan foto bersama.
Setelah mengikuti visitasi ini peserta diharuskan menyusun laporan individu "adopt and adapt", laporan kelompok "lesson learnt" dan "policy brief" sebagai salah satu penilaian dalam pelatihan dimaksud.
"Policy brief" adalah dokumen ringkas dan netral yang berfokus pada isu tertentu yang berisi temuan, rekomendasi dari sebuah permasalahan guna penerapan praktik baik di daerah masing-masing.