“DK PBB seharusnya tidak menyetujui kesepakatan dengan parameter yang kurang jelas ... dan tanpa pemahaman penuh terhadap pendirian pihak-pihak terkait,” kata dia.
Selain itu, Nebenzia mengatakan, meski Hamas dituntut untuk mematuhi resolusi DK PBB tersebut, tidak ada tuntutan yang sama untuk Israel supaya menerima resolusi itu. Israel pun belum menunjukkan komitmennya untuk melaksanakan resolusi.
Selain itu, dalam beberapa kesempatan, pejabat Israel terus menegaskan bahwa mereka tidak akan mengakhiri agresi di Jalur Gaza “sampai Hamas sepenuhnya kalah”, ucap Dubes Rusia untuk PBB itu.
Resolusi DK PBB tersebut disahkan di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza yang tak kunjung berhenti sejak Oktober 2023. Serangan Israel itu menewaskan lebih dari 36.600 warga sipil, yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 83.000 jiwa.
Menurut PBB, agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60 persen infrastruktur di Gaza rusak dan hancur, serta menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rusia jelaskan alasan abstain atas resolusi gencatan senjata di Gaza