Medan (ANTARA) - Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) I Medan berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi ke berbagai kalangan termasuk mahasiswa dan akademisi.
"Mahasiswa adalah generasi masa depan kita, sehingga penting bagi mereka untuk mengenal LPS dan fungsi penjaminan simpanan," kata Kepala Kantor Perwakilan LPS I Medan Muhamad Yusron di Medan, Sumatera Utara, Selasa.
Ia mengatakan dua tugas utama Kantor Perwakilan LPS, yaitu memberikan dukungan edukasi publik dan hubungan kelembagaan, serta dukungan surveillance, resolusi dan pemantauan pengaduan bank.
"Kami berwenang penuh untuk sosialisasi dan edukasi publik. Dalam rencana kerja kami selama Mei hingga akhir tahun ini, kami akan gencar melakukan kegiatan sosialisasi dan literasi, menggandeng berbagai pihak seperti perbankan, lembaga pemerintah, instansi pemerintah, serta masyarakat umum," ujar Yusron.
Yusron juga menekankan pentingnya mendekatkan LPS kepada masyarakat mengingat rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang LPS.
"Kami akan rutin mengadakan pertemuan dan workshop dengan media, serta kegiatan CSR dan sponsor untuk mendukung komunikasi dengan lembaga lain," tambahnya.
Sementara Kepala Divisi Edukasi, Hubungan Masyarakat dan Hubungan Kelembagaan LPS I Medan Pramuji Novri mengatakan, pihaknya menyediakan ruangan khusus untuk memberikan layanan informasi terkait tugas dan fungsi LPS serta informasi perbankan.
"Masyarakat bisa menghubungi pusat layanan informasi (Puslinfo) LPS di nomor 154 kapan saja," katanya.
Diungkapkan juga rencana pertemuan dengan perbankan di Sumatra Utara untuk memperkenalkan kantor perwakilan LPS I - Medan dan mengingatkan bank tentang kewajiban mereka sebagai peserta penjaminan LPS.
"Kami akan bertemu dengan bank umum dan BPR-BPRS di wilayah Sumatera Utara untuk membahas kewajiban mereka, seperti pelaporan dan pembayaran premi," katanya.
LPS Medan, yang baru beroperasi sejak 3 Mei 2024, merupakan salah satu dari tiga kantor perwakilan yang dibuka tahun ini, selain di Surabaya dan Makassar.
"Medan dipilih karena merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera dan memiliki peran strategis dalam sistem keuangan nasional," katanya.