Medan (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara menyatakan, pada tahun 2024, nilai transaksi lokapasar (e-commerce) di Sumatra Utara mencapai Rp6,6 triliun sampai bulan Februari.
"Sumbangsih Sumut terhadap transaksi e-commerce menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatra yakni sekitar 34 persen," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soeharman Tabrani di Medan, Selasa.
Soeharman melanjutkan, total transaksi lokapasar di Pulau Sumatra hingga tahun 2024 yakni Rp19,3 triliun.
Menurut dia, kekuatan nilai transaksi tersebut memperlihatkan tingkat konsumsi rumah tangga yang kokoh dan mampu menaikkan sektor perdagangan.
"Nilai transaksi itu mengakselerasi kekuatan sektor perdagangan," tutur Soeharman.
Yang menarik, kata dia, dari transaksi lokakarya tersebut terlihat peningkatan cara pembayaran dengan dengan "cash on delivery" (cod) atau tunai.
Dari data Bank Indonesia Sumut, peningkatan pembayaran dengan sistem cod hingga Februari 2024 sampai nyaris 30 persen sejak tahun 2019.
"Peningkatan itu terkait aspek 'trust' (kepercayaan-red). Artinya, konsumen baru mau membayar secara tunai setelah barang yang diterima dipastikan lengkap dan utuh," tutur Soeharman.
Sementara, untuk penggunaan QRIS, BI mencatat bahwa Sumut menjadi provinsi dengan penambahan pengguna baru terbanyak sampai Februari 2024 yakni 395.266 pengguna dengan volume 60,685 juta transaksi.
Total di Pulau Sumatra, ada 1.428.689 pengguna baru QRIS hingga Februari 2024.
Dalam kesempatan yang sama, BI Sumut juga memaparkan realisasi pemenuhan uang kartal di Sumut dalam program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) yang berlangsung 20 Maret-20 April 2024.
Soeharman menyampaikan, pada Serambi 2024, BI Sumut mengeluarkan uang tunai senilai Rp3,8 triliun, lebih rendah daripada periode serupa tahun sebelumnya yakni Rp4,2 triliun.
"Penurunan penarikan uang bank itu dipengaruhi oleh beberapa hal termasuk tidak adanya penarikan bantuan sosial pada tahun 2024, tidak seperti tahun 2023. Lalu, adanya optimalisasi pelaksanaan transaksi yang kartal antarbank yang nilainya Rp556 miliar," kata Soeharman.