Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan pedayung perahu kayu besar khas Batak atau solu bolon berpeluang menjadi atlet dayung nasional ke depannya.
Dito menjelaskan, olahraga tradisional asli dari kawasan Danau Toba itu bisa menjadi sumber untuk mencari bibit-bibit atlet masa depan, sehingga harus didukung oleh pemerintah daerah.
"Solu Bolon sangat baik untuk dikembangkan ke depan dan bisa dilihat oleh Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)," kata Dito di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Minggu.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, kearifan lokal itu mirip dengan olahraga dragon boat (perahu naga) yang dilombakan dalam ajang internasional, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade, sehingga para atlet Solu Bolon berpotensi menjadi atlet nasional ke depan.
"Nanti, pedayung Solu Bolon berpeluang untuk menjadi atlet nasional," ujar dia.
Sementara itu, lomba Solu Bolon menjadi side event dari penyelenggaraan F1 Powerboat Danau Toba 2024 di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, pada 2-3 Maret.
Dalam balapan final pada Minggu sore, delapan kabupaten yang mengelilingi Danau Toba, diwakili masing-masing satu tim untuk mengikuti perlombaan yang digelar oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
Delapan kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Toba, Tapanuli Utara (Taput), Samosir, Humbang Hasundutan, Simalungun, Dairi, Pakpak Bharat, dan Kabupaten Karo.
Kabupaten Tapanuli Utara tampil sebagai juara 1 dalam perlombaan tersebut, diikuti oleh Kabupaten Samosir dan Kabupaten Simalungun dengan masing-masing juara 2 dan 3.
Untuk pendukung tim terbaik, panitia memilih tuan rumah yaitu Kabupaten Toba sebagai pemenang.
Babak penyisihan dan semifinal Solu Bolon, berlangsung Sabtu (2/3).
Pada babak penyisihan, dua tim yang sudah ditentukan oleh panitia saling berhadapan untuk merebut tempat di babak semifinal.
Dalam babak tersebut, Tim Taput mengalahkan Toba, sedangkan Samosir menang melawan Humbang Hasundutan. Kemudian, Tim Simalungun menang dari Dairi, sementara Pakpak Bharat harus mengakui keunggulan Karo.
Pada babak semifinal, Tim Taput menang melawan Simalungun, dan Karo harus mengakui keunggulan Samosir.
Selanjutnya, Tim Simalungun menang atas Karo dalam perebutan tempat ketiga, sedangkan Taput menjadi jawara setelah mengalahkan Samosir.
Teriakan penonton semakin menambah tegang perlombaan tradisional itu.
Setiap tim Solu Bolon berisi 14 orang yang terdiri dari 10 pedayung (paddler), 1 pengatur arah (steerer), 1 penabuh drum (drummer), dan 2 orang cadangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpora: Pedayung Solu Bolon berpotensi jadi atlet dayung nasional
Dito menjelaskan, olahraga tradisional asli dari kawasan Danau Toba itu bisa menjadi sumber untuk mencari bibit-bibit atlet masa depan, sehingga harus didukung oleh pemerintah daerah.
"Solu Bolon sangat baik untuk dikembangkan ke depan dan bisa dilihat oleh Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)," kata Dito di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Minggu.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, kearifan lokal itu mirip dengan olahraga dragon boat (perahu naga) yang dilombakan dalam ajang internasional, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade, sehingga para atlet Solu Bolon berpotensi menjadi atlet nasional ke depan.
"Nanti, pedayung Solu Bolon berpeluang untuk menjadi atlet nasional," ujar dia.
Sementara itu, lomba Solu Bolon menjadi side event dari penyelenggaraan F1 Powerboat Danau Toba 2024 di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, pada 2-3 Maret.
Dalam balapan final pada Minggu sore, delapan kabupaten yang mengelilingi Danau Toba, diwakili masing-masing satu tim untuk mengikuti perlombaan yang digelar oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
Delapan kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Toba, Tapanuli Utara (Taput), Samosir, Humbang Hasundutan, Simalungun, Dairi, Pakpak Bharat, dan Kabupaten Karo.
Kabupaten Tapanuli Utara tampil sebagai juara 1 dalam perlombaan tersebut, diikuti oleh Kabupaten Samosir dan Kabupaten Simalungun dengan masing-masing juara 2 dan 3.
Untuk pendukung tim terbaik, panitia memilih tuan rumah yaitu Kabupaten Toba sebagai pemenang.
Babak penyisihan dan semifinal Solu Bolon, berlangsung Sabtu (2/3).
Pada babak penyisihan, dua tim yang sudah ditentukan oleh panitia saling berhadapan untuk merebut tempat di babak semifinal.
Dalam babak tersebut, Tim Taput mengalahkan Toba, sedangkan Samosir menang melawan Humbang Hasundutan. Kemudian, Tim Simalungun menang dari Dairi, sementara Pakpak Bharat harus mengakui keunggulan Karo.
Pada babak semifinal, Tim Taput menang melawan Simalungun, dan Karo harus mengakui keunggulan Samosir.
Selanjutnya, Tim Simalungun menang atas Karo dalam perebutan tempat ketiga, sedangkan Taput menjadi jawara setelah mengalahkan Samosir.
Teriakan penonton semakin menambah tegang perlombaan tradisional itu.
Setiap tim Solu Bolon berisi 14 orang yang terdiri dari 10 pedayung (paddler), 1 pengatur arah (steerer), 1 penabuh drum (drummer), dan 2 orang cadangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpora: Pedayung Solu Bolon berpotensi jadi atlet dayung nasional