Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menggelar pasar murah berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili/2024 Masehi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Medan Agus Suriyono di Medan, Jumat, mengatakan pasar murah ini digelar di Vihara Siau San Keng sebagai wujud kepedulian Pemkot Medan terhadap kesejahteraan warga.
Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri, pemerintah Indonesia menetapkan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili jatuh pada Sabtu, 10 Februari 2024.
"Hari Raya Imlek merupakan momen merayakan kesuksesan dan kebahagiaan serta kesempatan kita untuk saling berbagi dan peduli pada sesama," ungkapnya.
Agus mengimbau pelaksana menjalin kerja sama para distributor dan produsen guna memastikan ketersediaan stok barang memadai dan berkualitas dalam pasar murah ini.
Pemkot Medan memberikan subsidi harga bahan pokok pasar murah di Vihara Siau San Keng, yakni beras IR-64 menjadi Rp11.400/kg, gula pasir Rp14.350/kg, tepung terigu Rp8.700/kg, dan telur Rp1.250/butir.
Lalu kacang tanah Rp29.400/kg, margarin 200 gram seharga Rp9.200/bungkus, minyak goreng kemasan satu liter Rp15.500/bungkus, sirup markisa super Rp16.583/botol, dan sirup markisa segar Rp19.500/botol.
"Keterampilan komunikasi yang baik serta kepedulian terhadap kebutuhan pengunjung menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan tugas sebagai penjual," kata Agus.
Petrus Srijaya, warga etnis Tionghoa, mengaku bahwa sebelum pasar murah dibuka secara resmi oleh pejabat Pemkot Medan mereka telah berkumpul di Vihara Siau San Keng.
Mayoritas etnis Tionghoa yang hadir tidak sabar untuk membeli berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasar. Setelah pembukaan selesai, warga pun antre di depan stan penjualan untuk membeli kebutuhan.
"Bagus sekali kegiatan ini. Warga dapat merayakan Imlek ini dengan sukses, damai, dan sejahtera," katanya.
Pihak juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Medan yang telah menyelenggarakan pasar murah ini, karena kegiatan ini cukup membantu warga dalam merayakan Imlek.
"Karena masih banyak lagi warga di sini yang mau belanja keperluan Imlek. Maunya barang kebutuhan pokok yang dijual lebih banyak lagi dengan waktu paling cepat tiga hari," tutur Petrus.*