Jakarta (ANTARA) - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Ina Primiana mengatakan kontribusi output manufaktur Indonesia ke dunia mencapai 241 miliar dolar AS, sehingga Indonesia masuk 10 negara dengan kontribusi output manufaktur terbesar.
"Kita sebetulnya masuk dalam 10 besar negara dengan kontribusi output manufaktur terbesar. Memang Amerika disalip oleh Tiongkok, walaupun Tiongkok sekarang kondisinya juga tidak terlalu baik," kata Ina dalam diskusi Outlook Ekonomi Sektor-sektor Strategis 2024 di Jakarta, Selasa.
Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) itu menuturkan industri manufaktur juga menjadi tujuan terbesar investasi di Indonesia, yakni 41,2 persen dari realisasi investasi pada Januari hingga November 2023.
Lebih lanjut Ina mengatakan Tiongkok telah menyalip Amerika Serikat sebagai negara manufaktur terbesar dengan nilai output yang mencapai 4,9 triliun dolar AS pada tahun 2021.
Meskipun tersalip dengan Tiongkok, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kontribusi output terbesar kedua dengan nilai mencapai 2,4 triliun dolar AS.
Kinerja sektor manufaktur Indonesia tergolong ekspansif. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia naik menjadi sebesar 52,2 pada Desember 2023, lebih tinggi dari PMI Manufaktur negara-negara Asia, Amerika dan Eropa.
Indonesia hanya berada di bawah India yang PMI Manufakturnya sebesar 56. PMI Manufaktur China tercatat sebesar 50,8.
"PMI manufaktur negara-negara Asia bahkan dengan Amerika dan Eropa juga kalah dengan Indonesia. Mereka di bawah 50, terjadi kontraksi," ujarnya.
Kontribusi manufaktur RI ke dunia capai 241 miliar dolar AS
Selasa, 23 Januari 2024 20:19 WIB 870