"Memang tidak mudah. Kami perlu memberikan wawasan dan pandangan kepada generasi muda bahwa petani itu bukanlah hal yang 'rendah'. Sebab, sektor pertanian juga dapat menghasilkan pendapatan yang besar jika dilakukan dengan optimal," kata Juwaini.
Dia menambahkan, keberadaan anak-anak muda di pertanian Sumut juga berguna untuk memperkenalkan teknologi baru dan inovasi di bidang pertanian.
Juwaini menganggap generasi muda lebih dekat dengan teknologi daripada petani yang sudah berumur.
"Jadi ke depan, pertanian Sumut dapat menjadi modern dengan penerapan teknologi baru misalnya bibit dan pupuk. Inovasi teknologi pun berpotensi semakin berkembang," tutur dia.
Berdasarkan Sensus Pertanian 2023 Tahap I, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menyatakan, jumlah petani perorangan yang berusia di atas 55 tahun terus bertambah di Sumut.
Jumlah petani perorangan berusia 55-64 tahun bertumbuh daripada sensus sebelumnya tahun 2013, yakni dari 18,80 persen menjadi 21,80 persen.