Medan (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, pihaknya memenuhi kebutuhan untuk pasar murah yang dilaksanakan setiap minggu di provinsi tersebut.
"Nyaris setiap minggu ada pasar murah di berbagai wilayah di Sumut," ujar Arif di Medan, Selasa.
Dia melanjutkan, pasar-pasar murah tersebut diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten-kota dan provinsi.
Pemerintah daerah nonprovinsi, kata Arif, mengoordinasikan pelaksanaan pasar murah dengan kantor cabang atau kantor cabang pembantu Bulog Sumut terdekat.
Sementara jika penyelenggaranya adalah Pemerintah Provinsi Sumut, mereka akan langsung berkomunikasi dengan Kanwil Bulog Sumut.
"Dalam waktu dekat akan ada kegiatan pasar murah dari dinas perdagangan provinsi (Disperindag ESDM Sumut) di Kabupaten Tapanuli Utara dan Toba," kata Arif.
Adapun untuk wilayah lain yang bekerja sama dengan pemerintah kabupaten, Bulog Sumut sudah terlibat dalam pasar murah di beberapa tempat misalnya Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat.
Pasar murah menjadi salah satu bentuk strategi pemangku kepentingan di Sumatera Utara untuk mengendalikan harga beras dan komoditas pangan lain supaya tidak terjadi lonjakan inflasi pada masa libur akhir tahun 2023.
Dengan cara itu, Pemerintah Provinsi Sumut berharap bisa mencegah kelangkaan pasokan bahan pangan yang berpotensi melambungkan harga.
Perum Bulog Sumut menegaskan siap memasok komoditas pangan yang diperlukan seperti beras, gula konsumsi dan Minyakita untuk pasar murah tersebut.
Arif Mandu menyebutkan pada Desember 2023, pihaknya akan memiliki 60 ribu ton cadangan beras pemerintah yang berasal dari beberapa negara misalnya Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Pakistan.
Selain untuk pasar murah, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu juga menjadi beras bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) dan disalurkan pula ke masyarakat melalui mitra serta ke penggilingan dan distributor.