Medan (ANTARA) - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Panjaitan mengatakan, kegiatan pariwisata sekaligus lari lintas alam (trail run) bertajuk "Trail of The Kings" menjadi salah satu upaya mencabut kartu kuning UNESCO untuk Kaldera Toba.
"Terkait kartu kuning itu, kami melakukan yang sesuai porsi kami. Kami mencoba mengembangkan 'Trail of The Kings'," ujar Jimmy kepada ANTARA di Medan, Jumat.
Dia melanjutkan, "Trail of The Kings" akan dibalut dengan ekowisata. Itulah alasan kenapa ajang internasional tersebut akan terkoneksi dengan 16 "geosite" di kawasan Danau Toba.
Kompetisi lari tersebut, kata Jimmy, rencananya akan digelar pada awal tahun 2024. Saat ini, BPODT fokus untuk menyusun konsep pariwisatanya.
Menurut Jimmy, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BPODT memiliki kewajiban untuk terus mengembangkan kepariwisataan "geopark" Toba.
"Jadi 'Trail of The Kings' akan menyajikan jalur atau paket-paket wisata yang menghubungkan 16 titik geosite di Danau Toba," tutur dia.
Ajang lari lintas alam yang bernama lengkap "Trail of The Kings: Toba Kaldera" ini sudah mendapatkan dukungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.