Medan (ANTARA) - Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan sekaligus kewaspadaan menghadapi risiko, Pertamina Patra Niaga menyelenggarakan Simulasi Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level I Integrated Terminal (IT) Dumai dan Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Rabu (8/11).
"Jadi simulasi OKD ini merupakan bentuk kesiapan kita untuk menghadapi kondisi-kondisi keadaan darurat. Selain itu, kegiatan simulasi OKD ini juga untuk meningkatkan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment) di Pertamina," ujar Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar, di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut di Medan.
Ia menjelaskan, kegiatan simulasi OKD ini rutin dilakukan setiap bulan di seluruh unit operasi termasuk di IT Dumai. Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen dari seluruh Perwira Pertamina untuk senantiasa menjaga kesiagaan dalam menghadapi keadaan darurat, kebakaran, ancaman bom dan insiden lainnya.
Dalam melaksanakan simulasi OKD tersebut, berbagai skenario dijalankan dengan melihat situasi-situasi nyata yang mungkin terjadi. Skenario yang dijalankan kali ini yaitu ancaman bom dan kebakaran di IT Dumai. Petugas resepsionis menerima telepon dari penelepon tidak dikenal perihal adanya ancaman bom di lokasi IT Dumai. Resepsionis segera melapor kepada Danru Security dan seterusnya dilaporkan kepada IT Manager Dumai.
Selanjutnya, IT Manager Dumai segera melaporkan kejadian tersebut kepada Tim Manajemen Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut. Kemudian IT Manager Dumai juga memberikan instruksi kepada jajarannya untuk melakukan upaya pengamanan dan koordinasi dengan Patra Batu Bintang Commercial Estate (PBBCE) selaku pemilik kawasan untuk dapat menghubungi bantuan ekstenal baik dari Kepolisian dan Damkar.
Dalam simulasi tersebut, terjadi kebakaran yang selanjutnya dilakukan penanggulangan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dan upaya penjinakan bom oleh Tim Gegana. Pasca penanganan kebakaran dan ancaman ledakan, terjadi aksi huru hara dari warga sekitar yang juga perlu dilakukan penanggulangan bersama personel PBBCE dan IT Dumai.