“Kami hanya ingin pihak pengembang perumahan CV Mutiara Lestari Real Estate Indonesia (REI) menunjukkan tanggung jawabnya atas banjir yang terjadi,” harap Iqbal.
Jebolnya tembok pembatas komplek ini, lanjut dia, menjadi sorotan para penghuni, sebab bukan karena derasnya debit air yang menghantam tembok pembatas. Diduga jebolnya tembok pembatas karena kualitas yang rendah.
“Ini sangat aneh bagi kami. Kuat dugaan tembok yang dibangun pihak pengembang seperti asal jadi. Seperti yang kami lihat tak ada tiang pendukung di bangunan tembok itu. Apalagi komplek ini kan di sebelah persawahan, seharusnya saluran drainase komplek lebih tinggi dari parit pedesaan, ini malah sebaliknya. Begitu banjir datang, meluaplah semua air ke dalam komplek,” keluh Iqbal.
Ia mengimbau warga untuk berpikir ulang sebelum membeli rumah yang dibangun CV. Mutiara Lestari REI. Karena selain komplek dataran rendah, kualitas rumah yang dibangun juga patut dipertanyakan.
Warga lain, Eko, mengatakan, walaupun air sudah surut banyak lumpur dalam rumah yang tersisa. “Sampai kapan harus seperti ini nasib kami, apa terus menerus harus membersihkan rumah setelah banjir surut. Banyak lumpur masuk, barang-barang juga sudah terhambur,” ungkapnya.
Perumahan Grand Mutiara Indah 3 Dilanda Banjir Berkali Kali..
Jumat, 3 November 2023 13:30 WIB 1821