Tapanuli Selatan (ANTARA) - Kisah pengemis buta bangsa Yahudi pada zaman Rasulullah SAW diceritakan oleh Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu. Tujuannya untuk muhasabah diri.
Pengemis buta Yahudi itu dikenal sangat membenci Rasullullah SAW. Setiap hari kerjanya fitnah Nabi Muhammad SAW menuding penipu, tukang sihir, pendusta, penghancur keluarga.
Parahnya lagi bertubi-tubi si buta pengemis itu kerap menghasut untuk memisahkan keluarga, karena keyakinan berbeda. Luar biasanya Rasulullah tetap sabar atas menghadapi sikap si pengemis itu.
"Rasulullah tidak peduli ocehan (fitnahan) yang selalu menyerang dirinya. Sebaliknya Rasullullah balas dengan kebaikan serta penuh cinta dan kasih sayang," kata Dolly dalam cerita.
Tanpa diketahui si pengemis buta malah Rasulullah tulus ikhlas memberi makan si pengemis. Rasullullah bahkan lebih dulu menghaluskan untuk memudahkan pengemis itu mengunyah makanan.
"Perlakuan itu terus dilakukan hingga Rasullullah wafat. Tanpa sepengetahuan si pengemis kebiasaan Rasulullah malah digantikan sahabat bernama Khalifah Sayyidina Abu Bakar," lanjut Dolly bercerita.
Si pengemis buta langsung menyadari bahwa yang memberi makannya bukan sosok sebelumnya (Rasullullah SAW-red) meski ia tidak tahu bahwa yang ia fitnah sudah wafat.