Medan (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) menggandeng reNIKOLA Holdings Sdn Bhd untuk mengembangkan pabrik Compressed Biomethane Gas (CBG) di Sumatera Utara. Kemitraan ini dijalin melalui Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua pihak pada 30 Juni 2023.
Berdasarkan kesepakatan dalam MoU, reNIKOLA akan mendukung PTPN IV untuk menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Di antaranya dengan membangun, memiliki, dan mengoperasikan empat unit pabrik CBG (PKS Tinjowan, PKS Pulu Raja, PKS Dolok Sinumbah & PKS Pabatu). Dalam prosesnya, setiap pabrik akan menggunakan limbah kelapa sawit milik PTPN IV sebagai bahan baku untuk menghasilkan biomethane.
Menurut Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno, PTPN IV sebagai salah satu anak Perusahaan PTPN Holding yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, berinsiatif melakukan kerja sama ini, selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) yang dicanangkan PTPN Group untuk melakukan pengurangan emisi dalam Business As Usual (BAU) kegiatan perkebunan, juga mendukung program pemerintah terhadap upaya menurunkan emisi GRK 29% dari (kemampuan sendiri) atau 41% (dengan bantuan internasional) pada 2030 sesuai NDC (Nationally Determined Contribution). PTPN IV akan mereduksi emisi methane dari limbah cair kelapa sawit dengan memanfaatkannya menjadi energi baru terbarukan sebesar 377.523 tCO2 s.d. tahun 2030.
“Dan dengan perkembangan terbaru ini, kami berkomitmen untuk terus memperluas praktik ESG kami melalui kerja sama dengan reNIKOLA, yakni melakukan pemanfaatan limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi biogas termurnikan atau yang disebut Biomethane. Produksi Biomethane ini dihasilkan dari pengolahan biologis limbah organik melalui proses pencernaan anaerobik. Biomethane ini akan mengurangi efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh produksi metana dan menjadi solusi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan serta berfungsi sebagai alternatif energi rendah karbon,” ujar Sucipto.
Biomethane akan dikompresi kedalam skid Modul Transportasi Gas (GTM), kemudian diangkut dalam bentuk CBG untuk dijual kepada pelanggan korporasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Di sana, produk itu akan dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar gas bumi yang berasal dari fosil. Inisiatif strategis tersebut berfungsi mempercepat proses dekarbonisasi rantai nilai kelapa sawit dalam negeri.
Melalui cara ini, PTPN IV berupaya memfasilitasi PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA) untuk mengembangkan Sei Mangkei Special Economic Zone (SEZ) sebagai Kawasan Industri Hijau pertama di Indonesia. Pabrik CBG akan berkontribusi mengurangi emisi karbon, mempromosikan praktik berkelanjutan dan menjadi diversifikasi sumber energi Indonesia.
PTPN IV dan reNIKOLA jalin kemitraan kembangkan 4 pabrik CBG di Sumut
Kamis, 31 Agustus 2023 14:13 WIB 2427