“Selaku Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perkebunan, PTPN IV berusaha menetapkan standar industri agar dapat meminimalkan dampak bisnis terhadap lingkungan melalui penerapan teknologi inovatif pada setiap aktivitas bisnis serta membangun kemitraan strategis dengan para pemimpin industri dan pakar demi mendorong tujuan dekarbonisasi Indonesia,” ujar Sucipto.
Sementara itu, Managing Director reNIKOLA Boumhidi Adel merasa senang bisa menjalin kemitraan strategis dengan PTPN IV. Menurutnya, ini merupakan proyek pertama reNIKOLA di luar negeri. reNIKOLA sendiri merupakan perusahaan penghasil energi terbarukan murni asal Malaysia yang berkantor pusat di Kuala Lumpur.
reNIKOLA memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya skala besar di Semenanjung Malaysia dengan total kapasitas pembangkit sebesar 178 MWp. Selain solar, perusahaan tersebut juga memiliki beberapa pembangkit listrik tenaga biogas dan mini-hidro. reNIKOLA memiliki target untuk membangun portofolio ET hingga 1GWp yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya dan non-solar.
”PTPN IV adalah perusahaan pertanian milik negara yang berfokus pada produksi minyak sawit dan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi industri minyak sawit di Indonesia,” ujar Boumhidi.
Saat ini, reNIKOLA mempunyai tujuan untuk mengembangkan 30 proyek CBG di Indonesia dengan total investasi hingga USD150 juta selama lima tahun ke depan. Melalui proyek CBG, reNIKOLA akan membantu upaya pengurangan dampak perubahan iklim sehingga bisa berkontribusi mewujudkan target Indonesia untuk mencapai 29% energi terbarukan pada 2030 mendatang.
“Bagi kami, ekspansi ke Indonesia ini merupakan tonggak penting lainnya untuk memperluas portofolio energi terbarukan kami karena kami berusaha untuk menjadi salah satu pemain terkemuka di industri energi terbarukan di kawasan ini,” pungkas Boumhidi.
PTPN IV dan reNIKOLA jalin kemitraan kembangkan 4 pabrik CBG di Sumut
Kamis, 31 Agustus 2023 14:13 WIB 2453