Kepala Desa Tanjungan, Donatur Situmorang menyatakan hal senada. Dia berharap para petani, dan terlebih lagi para pekerja yang direkrut oleh PT Natabo dan KPNN benar-benar bekerja dengan baik sebagaimana mestinya.
Harapan yang sama disampaikan Kepala Dusun III (lokasi rumah produksi dan pengeringan Talas Beneng), Mandapot Situmorang. Ia berharap keberadaan PT Natabo meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Tanjungan.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ferdy Sitohang menyatakan sikap mendukung keberadaan PT Natabo dan berharap perusahaan hanya mempekerjakan masyarakat di Desa Tanjungan.
Permintaan Ferdy Sitohang itu langsung dipastikan Edy dan Dame Maria Manurung.
Edy menuturkan, PT Natabo merupakan perusahaan milik 4 pasang suami istri yang merupakan pengusaha muda dari Medan. Para pengusaha itu memilih untuk menginvestasikan modalnya di Talas Beneng karena melihat prospek tanaman itu yang cukup bagus.
Dahulu, katanya, tanaman itu merupakan tanaman yang dianggap liar dan hanya dijadikan pangan ternak. Saat ini, Talas Beneng memiliki 16 produk turunan seperti daun talas untuk produk rokok herbal dan teh herbal.
Batang talas dapat digunakan untuk pakan ternak serta anyaman, umbi talas digunakan untuk olahan segar seperti pasta, talas beku, keripik dan olahan kering seperti tepung yang dapat digunakan untuk membuat mie, kue dan makanan bayi.
"Produk olahan Talas Beneng Samosir ditargetkan diekspor seperti yang sudah dilakukan perusahaan lain di Medan," katanya.
Koperasi Paniaran Nauli Nalagu bantu pengembangan Talas Beneng di Samosir
Senin, 28 Agustus 2023 23:34 WIB 2042
![Koperasi Paniaran Nauli Nalagu bantu pengembangan Talas Beneng di Samosir](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2023/08/28/IMG_20230828_45916.jpg)
peresmian Rumah Produksi Talas Beneng "Natabo". (ANTARA/HO-Dok Pribadi)