Dari laporan yang disampaikan Baznas Sumut, selama 2022 terkumpul sebanyak Rp 22,8 miliar, ditambah infak dan sedekah Rp 4,2 miliar. Sementara pada periode Januari hingga Juni 2023, terkumpul zakat, infak, dan sedekah sekitar Rp 21,3 miliar.
Angka tersebut, menurut Edy, adalah zakat, infak dan sedekah yang dikumpulkan Baznas. Sedangkan jika ditambah dari berbagai lembaga Amil Zakat swasta, totalnya bisa mencapai Rp 900 miliar.
"Kita harus evaluasi, dimana persoalannya. Apa yang kurang, sehingga angkanya masih jauh dari potensi yang ada," sebutnya
Selain itu, ia juga melihat antara potensi dan kondisi masyarakat, di mana setiap tahun di Sumut, ada 2.500 unit mobil baru yang dibeli rakyat, dan hampir sejuta sepeda motor. Belum lagi pada momentum politik saat ini, tentu menunjukkan betapa banyak potensi zakat yang bisa terkumpul.
"Ini merupakan evaluasi ketakwaan rakyat Sumatra Utara. Saya ingin kita duduk bersama, bagaimana meningkatkan angkanya (penerimaan zakat). Apakah rakyat tak mengerti atau tidak mau (membayar), atau kurang paham," jelas Edy.