Selain itu, APBN juga mendukung berbagai kegiatan operasional pemerintah, seperti persiapan Pemilu 2024, penyelenggaraan ASEAN Chairmanship, serta layanan birokrasi dan administrasi pemerintahan lainnya. Dukungan APBN membuat konsumsi pemerintah pada kuartal II-2023 mampu naik signfikan dan berkontribusi sebesar 7,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Tak hanya dari sisi konsumsi, APBN juga menopang kinerja investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) melalui dukungan terhadap beragam program, contohnya keberlanjutan pembangunan Program Prioritas Nasional (PSN).
APBN juga turut mengambil andil dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pemeliharaan aset lainnya. Berbagai dukungan tersebut berkontribusi dalam meningkatkan performa PMTB hingga 4,6 persen.
Sementara itu, ekspor dan impor mengalami kontraksi masing-masing sebesar 2,7 persen dan 3,1 persen. Penurunan kinerja ekspor-impor seiring dengan pelemahan ekonomi global sehingga terjadi normalisasi harga komoditas.
Oleh karena itu, faktor eksternal akan menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah ke depan guna tetap menjaga kinerja perekonomian nasional yang telah mencatatkan pertumbuhan di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu: Indonesia mampu cetak pertumbuhan ekonomi lampaui ekspektasi