Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi 5,17 persen pada kuartal II-2023 menunjukkan Indonesia mampu mencetak pertumbuhan di atas ekspektasi pasar.
Pertumbuhan ekonomi kita di 5,17 persen, ini di atas ekspektasi dari mayoritas para analis pasar yang memprediksi ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh tapi tidak setinggi 5,17 persen. Ini artinya cukup baik,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Kinerja perekonomian Indonesia pada triwulan II ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan 5,2 persen dan 10,62 persen.
Capaian tersebut, kata Menkeu, tak terlepas dari dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Misalnya, upaya pengendalian stabilitas harga serta program-program perlindungan sosial yang tetap dijaga kuat sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
Dorongan terhadap daya beli masyarakat juga dilakukan melalui pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 yang pada akhirnya berkontribusi dalam mendongkrak kinerja konsumsi rumah tangga.