Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap cabang olahraga akuatik di provinsinya dapat melahirkan atlet-atlet yang berkualitas dan kembali berjaya seperti tahun 1950-an.
"Kami punya sejarah yang luar biasa di dunia renang, legenda renang Indonesia salah satunya berasal dari Sumatera Utara. Kami harus bisa kembalikan kejayaan tersebut, dan kita juga dikenal sebagai lumbung atlet akuatik,” ujar Edy Rahmayadi pada pelantikan pengurus Akuatik Indonesia Sumut di Medan, Kamis.
Edy Rahmayadi mengungkapkan, Sumatera Utara memiliki atlet akuatik berkualitas yang pernah mencatatkan rekor skala internasional pada tahun 1950-an.
"Di mana pada tahun 1950-an, salah satu putra terbaik Sumut Habib Nasution mencatatkan berbagai rekor skala internasional. Habib Nasution pada Olimpiade 1956 di Melbourne, Australia, menempati peringkat ke-7 untuk nomor 400 meter. Pada Asian Games III 1958 Tokyo, nomor 200 meter gaya bebas, dia mempersembahkan perunggu. Begitu juga estafet 4x100 bersama rekannya Tio Tjoe Hong, Abdul Kadir, dan Tjoan Kiet Lie," kata Edy.
Dalam kesempatan itu, mantan Pangdam I Bukit Barisan tersebut juga optimistis pengurus Akuatik Indonesia Sumut mampu meningkatkan prestasi mengingat tahun 2024 Sumut menjadi tuan rumah PON XXI.
“Saya percaya pengurus yang baru mampu membawa Akuatik Indonesia lebih baik lagi, agar prestasi cabang akuatik kita di PON 2024 membanggakan. Apalagi kita akan menjadi tuan rumah bersama Aceh,” ujar Edy.