Nawal memaparkan, dari 3.206 total penderita kanker di Sumut, kanker payudara merupakan yang terbanyak, yakni sebesar 393 orang. Disusul leukimia 313 orang, kanker paru 293 orang, kanker kelenjar getah bening 238 orang dan seterusnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan angka kanker terus meningkat setiap tahun, maka diperlukan gerakan deteksi dini mulai dari puskesmas
"Berbagai kemudahan pengobatan apabila kanker ditemukan saat kasih staidum awal. Pertama, kanker stadium awal masih bisa dituntaskan. Kedua, pengobatan kanker stadium awal masih murah dan tidak banyak mengeluarkan biaya besar. Jika seseorang sudah menderita kanker stadium akhir, biaya pengobatan pun semakin mahal. Ketiga, pasien kanker stadium awal tingkat kesakitannya masih bisa diminimalisir," ujar Alwi.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia Sumut Deny Rifsal Siregar mengatakan banyak pasien kanker yang terlambat mendapat pengobatan atau berobat ketika sudah stadium akhir.
Untuk itu, ia berharap seminar tersebut dapat memberikan ilmu baru pada tenaga kesehatan puskesmas dan memberikan pemahaman deteksi dini pencegahan penyakit kanker kepada masyarakat.
"Diharapkan seminar ini dapat memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran untuk mengetahui risiko kanker, sehingga kami berharap bisa menurunkan angka kejadian," ujar Denny.