Medan, Sumut (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara optimistis mampu memenuhi target penyerapan beras dari petani pada 2023 yang mereka tetapkan sebanyak 27 ribu ton.
"Per hari ini kami menyerap 2.962 ton beras dari target 27 ribu ton itu," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Medan, Sumut, Kamis.
Arif menyadari jumlah itu masih jauh dari keinginan. Untuk itu, dia menegaskan bahwa Bulog Sumut akan mengoptimalkan sejumlah upaya.
Salah satu momen yang diincar untuk menyerap beras sebanyak-banyaknya adalah panen raya yang diperkirakannya berlangsung pada Agustus atau September 2023.
"Kalau panennya serentak, mudah-mudahan harga berasnya bisa ditekan," kata Arif.
Menurut dia, harga jual dari petani berpengaruh besar di balik masih lambatnya penyerapan beras Perum Bulog Sumut.
Petani, Arif melanjutkan, bisa menjual berasnya dengan harga mencapai Rp11 ribu per kilogram atau lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp9.950 per kilogram.
Di satu sisi, dia mengakui hal tersebut bagus bagi petani. Namun, Perum Bulog sulit membeli beras senilai itu sehingga penyerapan dilakukan dengan skema harga komersial yakni dengan harga mengikuti pasar.
"HPP itu sudah ditetapkan. Kalau dinaikkan lagi, pihak swasta bisa membeli dengan harga lebih tinggi sehingga akhirnya harga beras di pasaran naik," katanya.
Adapun dari 2.962 ton beras yang telah diserap oleh Perum Bulog Sumut, Arif mengungkapkan bahwa 250 ton di antaranya ditujukan untuk beras PSO atau kewajiban pelayanan umum.