Medan (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan upaya penghapusan kredit macet UMKM di perbankan oleh pemerintah salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Ketika berada di situasi ekonomi seperti saat ini, di mana penyaluran kredit melambat, motor penggerak ekonomi memang harus didorong. UMKM ini elemen strategis di perekonomian nasional," ujar dia di Medan, Senin.
UMKM, menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, berkontribusi 60,5 persen terhadap PDB dan menyerap 96,9 persen tenaga kerja nasional.
Namun, ia menilai, UMKM banyak yang terseok-seok bahkan tidak lagi beroperasi akibat pandemi COVID-19.
Salah satu penyebab utama hal itu, katanya, ketidakmampuan mereka membayar kredit ke bank. Usaha yang tidak menghasilkan keuntungan menjadi alasan.
"Jadi, dengan adanya penghapusan kredit macet itu, diharapkan pelaku UMKM yang lama bisa kembali bekerja. Kemudian, ada UMKM baru yang memulai bisnis," katanya.
Meski demikian, Gunawan berharap, pemerintah menerapkan regulasi yang ketat agar penyaringan UMKM yang layak mendapatkan penghapusan kredit macet berjalan dengan baik.
Dia juga mengemukakan pentingnya pihak perbankan tidak dirugikan dengan kebijakan tersebut.