Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) supaya meningkatkan kualitas dan pengemasan produk agar dapat bersaing dengan daerah lain.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM membangun rumah kemasan di Kota Medan," kata Bobby saat membuka seminar Strategi Penguatan Ketahanan Ekonomi di Kota Medan di Medan, Sumut, Senin.
Pihaknya melanjutkan Pemkot Medan tahun ini akan membangun rumah kemasan yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM di Ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini dilakukan untuk menjawab keluhan para pelaku UMKM di Kota Medan, karena mengaku kalah bersaing dengan kemasan produk UMKM di daerah lain.
Wali kota berharap kehadiran rumah kemasan nantinya bisa mendorong peningkatan kualitas produk UMKM lokal, sehingga berkembang dan naik kelas.
"Mengapa kalah saing, sebab harga pembuatan kemasannya sangat mahal. Apalagi kalau buatnya di Jawa harus dalam jumlah banyak agar bisa murah," tuturnya di hadapan sekitar 300 peserta seminar.
Kondisi ini, lanjut dia, akhirnya membuat produk UMKM di Kota Medan menjadi mahal, karena kemasan produk termasuk dalam harga pokok penjualan sangat tinggi.
Data Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan pada 2022 menyebut jumlah pelaku UMKM di aplikasi Sistem Pendataan Koperasi dan UMKM Kota Medan sebanyak 38.343 unit.
Di antaranya tercatat UMKM terdaftar sebagai binaan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan berjumlah sebanyak 1.825 UMKM.
Wali kota selanjutnya mengajak semua pihak terkait untuk membangun kolaborasi atas potensi yang ada di Kota Medan dengan melibatkan UMKM di dalamnya.
"Termasuk perangkat daerah bisa menjalin kerja sama dengan perhotelan, seperti mengadakan sandal hotel menggunakan produk UMKM. Lalu sabun atau makanan dan minuman yang diisi di lemari pendingin di kamar hotel," ungkap Bobby.