Hendry mengatakan, drama terjadi 150 meter jelang garis finish. Saat kedua pelari ini sudah bertemu di jalur (one on one) menuju garis akhir, Rusmanto mengalami keram di bagian kaki. "Karena sudah one on one, dia mencoba memaksa kakinya berlari lebih kencang," terangnya.
Dalam kondisi terpincang karena kaki kanannya tidak maksimal, Rusmanto terus mencoba menembus finish. Tapi medali emas harus dilepas ke pegiat ALTI DKI Jakarta atas nama Dike Wicaksono dengan catatan waktu 04.55.50. Rusmanto mencatatkan waktu 04.56.00. Sementara perunggu diraih pegiat Sulawesi Tengah Adrian Lee dengan 04.58.50.
"Rusmanto dalam keadaan pincang, hanya selisih 10 detik dari peraih medali emas. Ini bentuk juang pantang menyerah. Alhamdulillah medali perak mampu direbut," tukas Samsudin.
Perak KOSTI dan Perunggu dari ALTI
Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Sumut, Baharuddin Siagian, mengatakan tiga medali ini datang dari ALTI yakni medali perak atas Rusmanto (nomor 40 km) dan medali perunggu dari Eva Dwi Sukma (nomor 10 km).
Sementara tambahan medali perak datang dari Pegiat Sepeda Tua (KOSTI) atas nama Sufina yang bermain di nomor Sepeda Lambat Putri.