"Waktu di eksebisi PON Papua lalu, PUBG dijuarai DKI Jakarta. Kebetulan pemain-pemainnya 2-3 orang juara dunia. Untuk nomor PES juga diwaspadai dari Lampung karena juga juara dunia. Secara garis besar atlet-atlet DKI Jakarta dan Jawa Barat cukup baik. Tapi kita akan hadapi, kita coba pantau kelebihan dan kelemahan mereka lewat streaming," tambahnya.
Meski demikian, ia juga menyampaikan sejumlah kendala yang selama ini dihadapi, khususnya peralatan latihan , apalagi E-Sport terkait teknologi.
"Kebanyakan atlet kita menggunakan handphone. Setiap tahunnya semakin berkembang. Anak-anak pelatda punya kemampuan finansial yang belum cukup matang. Kita berharap ada bantuan juga untuk pengadaan HP tersebut. Sementara untuk Nomor PES kebutuhannya PS5. Platformnya konsol. Saat ini kita belum punya. Kita masih PS4. Jadi kita ke tempat teman yang punya atau ke rental," katanya.
Kendala lainnya menurut Max adalah para atlet yang masih sekolah tingkat akhir harus menjalani ujian.
"Mereka punya banyak jadwal les. Persiapan kuliah. Sulit mengikuti program latihan yang kita berikan dengan 4-5 hari dalam seminggu. Kita berlatih secara online dan offline," katanya.
ESI Sumut siapkan 21 atlet menghadapi PON XXI/2024
Kamis, 22 Juni 2023 13:00 WIB 2653