Jakarta (ANTARA) - Kebakaran pada kendaraan listrik (EV) umumnya disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari masalah pada baterai dan sistem pengisian daya, gangguan dalam sistem kelistrikan, benturan keras pada baterai, hingga kondisi lingkungan ekstrem.
"Fenomena kebakaran EV pada umumnya akibat kegagalan internal pada sel baterai, overcharging (pengisian daya berlebihan), gangguan dalam sistem kelistrikan, kebocoran sel baterai, kondisi lingkungan yang ekstrem, benturan sangat keras, korsleting dalam sistem baterai atau pengisian daya, dan thermal runaway (reaksi pada baterai yang menimbulkan panas)," kata pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, ketika dihubungi ANTARA pada Jumat.
Yannes memberikan beberapa kiat bagi pengguna kendaraan listrik untuk menjaga kendaraannya agar terhindar dari risiko kebakaran.
Pertama, lakukan pemeliharaan rutin sesuai petunjuk dari produsen. Pengguna juga perlu memeriksa secara rutin kondisi baterai, sistem kelistrikan, dan sistem pendingin untuk memastikan semua berfungsi dengan baik.
Kemudian amati indikator baterai pada kendaraan listrik. Jika terdapat peringatan atau indikasi masalah pada baterai atau sistem kelistrikan segera periksa kendaraan ke bengkel resmi.