"Misalnya, panennya di Serdang Berdagai dahulu, lalu lanjut ke Baru Bara. Tidak serentak. Makanya harga beras di Sumut tetap tinggi," kata Arif.
Lalu, harga pupuk pun melambung lantaran bahan bakunya didatangkan dari Ukraina dan Rusia yang terlibat perang sampai saat ini.
Baca juga: Bulog Sumut dapat 29.000 ton beras impor tahap pertama
"Ketika tanaman saat mau dipupuk, pupuknya tidak ada. Dan bisa saja ada, tetapi waktu pemupukannya tidak ideal, ya, hasilnya tidak maksimal," ujar Arif.
Iklim pun turut mempengaruhi, seperti ketika beberapa wilayah di Sumatera Utara mengalami banjir. Setelah itu, kini cuaca relatif panas. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut juga sempat menyebut bahwa faktor cuaca memegang peranan penting dalam produksi hasil pertanian Sumut pada triwulan pertama 2023.