Sibolga (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Sibolga sosialisasi Training of Trainers (ToT) Cinta Bangga Paham Rupiah (CBPR) bersama guru-guru SMA dan SMK se - Kota Sibolga-Tapanuli, Tengah, dengan tema "Trainers CPB Pupiah Untuk Masa Depan" Selasa (28/02).
Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yuliansah Andrias mengatakan, tujuan kegiatan sosialisasi ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Cinta Bangga Paham Rupiah (CBPR).
"Ini merupakan program dari Bank Indonesia untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang fungsi dan peran uang rupiah untuk perekonomian," kata Yuliansah
Masih katanya, lewat kegiatan program ini, tentu Bank Indonesia mengharapkan masyarakat dapat memahami, mengenali, ciri-ciri dan perbedaan keaslian uang rupiah.
"Dengan turut serta melibatkan kalangan dunia pendidikan khususnya dilevel SMA dan SMK, bapak dan ibu guru yang turut hadir dapat menuruskan infromasi yang kita sampaikan kepada anak didiknya. yang usianya saat ini menjelang dewasa. Dengan harapan anak didik kita dapat Cinta Bangga Paham Rupiah (CBPR)." ungkapnya.
Wali Kota Sibolga Jamluddin Pohan diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Josua Hutapea, apresiasi kegiatan Training of Trainers (TOT) Cinta Bangga Paham Rupiah (CBPR).
"Kegiatan ini sangat kita apresiasi yang bertujuan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih mencintai dan menghargai rupiah." katanya.
Lanjutnya, dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat mengerti bahwa Bank Indonesia merupakan bank sentral Indonesia. Sebagai lembaga Negara, yang memiliki tujuan untuk mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. Dengan itu, Bank Indonesia mengajak masyarakat mengikuti kampanye Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.
"Dengan turut serta melibatakan komunitas Dunia Pendidikan dan khususnya untuk guru-guru SMA dan SMK se-wilayah Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah agar Cinta, Bangga dan Paham Rupiah yang merupakan perwujudan dari kemampuan untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat, menjaga diri dari kejahatan uang palsu," ujarnya.
Sambungnya, di kehidupan sehari-hari kita juga dapat melakukan cinta rupiah dengan tidak melipat, meremas, mencoret, membasahi serta tidak disteples.
"Gerakan cinta rupiah ini harus kita dibudidayakan, karena merupakan salah satu simbol negara, alat pemersatu bangsa dan satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia," pungkasnya.