Balige (ANTARA) - Masyarakat dan wisatawan antusias menyaksikan putaran pertama Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) di Danau Toba, tepatnya di kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Balige, Sumatera Utara, Sabtu.
Pada sesi kualifikasi yang dimulai pukul 15.00 WIB, warga dan wisatawan terlihat memadati sejumlah lokasi untuk menyaksikan jalannya lomba. Terik matahari tak mengurangi antusiasme mereka untuk menyaksikan lomba, sebagian penonton bahkan menggunakan payung demi terhindar dari sengatan matahari.
Baca juga: Kemenhub sediakan 50 bus gratis di F1 Powerboat Danau Toba
Baca juga: F1 Powerboat 2023 bawa berkah bagi warga Toba Sumut
Sebanyak 20 kapal pebalap sudah diturunkan ke perairan Danau Toba dan sempat mengitari lintasan beberapa menit.
Namun, angin berhembus kencang dari timur laut. Kondisi ini membuat Rece Director Luis Ribero mengambil keputusan untuk menunda sesi kualifikasi demi keamanan pebalap. Selanjutnya kapal para pebalap kembali diangkat ke permukaan.
Ditundanya sesi kualifikasi ini tak ayal membuat penonton kecewa dan sebagian langsung pergi meninggalkan lokasi, meski ada juga yang tetap bertahan sambil berharap kualifikasi dapat dilanjutkan.
"Terus terang saya kecewa karena balapan ditunda. Padahal sudah dari pagi kami berada di sini sambil menikmati. Keindahan Danau Toba. Kami tentunya sangat berharap besok cuaca mendukung agar lomba berjalan dengan lancar," kata Ferdy, wisatawan asal Medan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, babak kualifikasi akan dilanjutkan pada Minggu (26/2) pagi dan sore harinya pada pukul 15.00 dilanjutkan partai final .
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan pada Sabtu siang angin yang berhembus Timur Laut mencapai 8 Knot sehingga menyebabkan terjadinya gelombang pada permukaan Danau Toba mencapai 0.52 meter.
"Cuaca memang cerah, namun kecepatan angin yang menyebabkan adanya gelombang pada permukaan danau tidak mendukung ," katanya.
Baca juga: Angin kencang paksa sesi kualifikasi F1 Powerboat Danau Toba ditunda