Medan (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara Nawal Lubis mengajak pengurus Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (ALPPPIND) untuk berkontribusi pada pembangunan nasional, khususnya sektor kesehatan.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting Sumut berhasil turun menjadi 21,1 persen, dari sebelumnya 25,8 persen pada 2021.
Pesan ini disampaikan Nawal Lubis yang diwakili Sekretaris PKK Sumut Reza Pahlevi Lubis saat menghadiri pelantikan pengurus ALPPPIND Kabupaten/Kota se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin.
"Malnutrisi masih menjadi permasalahan utama pada bayi dan anak Balita secara global. Hal ini disebabkan beberapa faktor, mulai status kesehatan, pola makan, ekonomi, budaya serta faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses layanan kesehatan," ujarnya.
Ketua DPW ALPPIND Sumut Sri Suriani Purnamawati menyampaikan ALPPIND merupakan organisasi perempuan yang digagas sejak tahun 2017 hingga 2018. Organisasi ini berkumpul tokoh perempuan dan aktifis perempuan dengan latar belakang lintas profesi, sering bertemu, berdiskusi kemudian berkolaborasi dalam projek-projek kebajikan untuk umat dan bangsa. Hingga akhirnya sepakat dengan niat ingin berkontribusi dan ikut memberikan solusi kepengurusan ALPPIND Sumut terbentuk tahun 2022.
"Usia kami masih muda bapak /ibu sekalian, tapi kami ingin tetap mengambil peran dan berkontribusi sebagaimana visi ALPPIND sebagai perekat persaudaraan dan berkontribusi dalam membangun Indonesia berbasis nilai agama dan budaya," katanya.
Dengan dilantiknya pengurus daerah ALPPIND diharapkan meningkatnya peran serta dalam pembangunan nasional khususnya dalam pengarusutamaan keluarga dengan bermitra dan bekerjasama dengan semua elemen masyarakat.
"Hari ini kami melantik 16 kepengurusan ALPPIND di Kabupaten/Kota se-Sumut, kami akan berkolaborasi. Kami terbuka untuk melakukan kerjasama dengan semua organisasi dan elemen masyarakat sehingga kiprah ALPPIND bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara," ujarnya.