Medan (ANTARA) - Tek Siong, pemilik arena perjudian di Komplek Asia Mega Mas Jalan AR Hakim, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara divonis satu tahun penjara di Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Ketua Majelis Hakim Philip Soentpiet dalam amar putusannya pada sidang secara virtual di PN Medan, Rabu, menyebutkan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana perjudian.
Menurut hakim, hal-hal yang memberatkan terdakwa tidak sejalan dengan program pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana perjudian.
Hal-hal yang meringankan, terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya, dalam kondisi berobat dan belum pernah dihukum.
Hakim memberikan kesempatan kepada JPU dan terdakwa selama tujuh hari untuk menentukan sikap, pakah mengajukan banding atau menerima putusan yang baru saja dibacakan.
Vonis majelis hakim itu sendiri lebih ringan setahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut terdakwa dua tahun penjara karena dinilai telah memenuhi unsur tindak pidana Pasal 303 ayat (1) ke-1 KUH Pidana sebagaimana dakwaan primair.
Dua kasir dihukum 16 bulan
Majelis hakim juga menghukum dua terdakwa lain yakni Indah Sari Nasution dan Silvia Dwi Putri (berkas terpisah) yang bekerja sebagai kasir judi ketangkasan tembak ikan dan roulette bubble gun di Kompleks Asia Mega Mas Medan masing-masing 16 bulan (1 tahun dan 4 bulan).
Kedua terdakwa juga dinilai melakukan tindak pidana perjudian dengan hal yang memberatkan dan meringankan sama seperti terdakwa Tek Siong.
JPU sebelumnya menuntut kedua terdakwa masing-masing 2,5 tahun penjara.
Dalam dakwaannya JPU sebelumnya menjelaskan, pada 11 Juni 2022 petugas gabungan dari Polda Sumut dan Polrestabes Medan melakukan penggerebekan di lokasi judi di Kompleks Asia Mega Mas, Kota Medan.
Dari penggerebekan itu, Indah Sari dan Silvia yang bekerja sebagai kasir di arena perjudian tersebut diringkus. Sebanyak 15 unit mesin slot merk Dong Man You Xi, 6 unit UPS, 1 buah ekspedisi warna hijau, 1 buah chip pengisi dan pengcancel koin, dan uang tunai Rp42.061.000 diamankan.
Ketika diinterogasi, Indah dan Silvia menerangkan bahwa pemilik lokasi perjudian tersebut adalah terdakwa Tek Siong yang pada hari berikutnya berhasil ditangkap.