Medan (ANTARA) - Generasi muda seringkali menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan, di antaranya menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan, memiliki financial security, sampai membangun kebiasaan untuk menjaga keberlangsungan keuangan mereka.
Dengan aspirasi untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta insan melalui solusi finansial digital yang berfokus pada kehidupan (life-centric financial solution) dan tertanam dalam ekosistem digital, PT Bank Jago Tbk berkomitmen membantu orang Indonesia untuk selangkah lebih dekat menggapai mimpinya. Untuk itu Bank Jago menyelenggarakan acara Kumpul Jagoan di Medan yang bertema “Jago Wujudkan Resolusi Keuangan,” Minggu (20/11).
Acara ini menghadirkan pembicara Head of Treasury & Financial Institution Bank Jago Yoyo Cahyadi serta seorang financial planner dan pendiri Finante Rista Zwestika. Dihadiri para peserta dari komunitas kaum milenial, acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang cara mengelola keuangan yang praktis, sekaligus mengenalkan Aplikasi Jago.
Menjelang pergantian tahun, Rista Zwestika mencermati salah satu tantangan keuangan yang paling sering muncul adalah merencanakan dan mewujudkan resolusi keuangan.
"Karena gaya hidup yang dinamis, milenial rentan terjebak tantangan keuangan. Beberapa di antaranya adalah sulit memiliki kontrol diri sehingga seringkali mereka terjebak dalam utang atau salah dalam berinvestasi," ujarnya.
Menurut Rista, generasi milenial tidak perlu khawatir dalam mengelola keuangan dengan mengambil langkah awal dan tidak perlu menunggu kondisi keuangan tunggu lebih baik terlebih dahulu, seperti melakukan budgeting dan mengalokasikan dana sesuai kebutuhan masing-masing.
Salah satu cara praktisnya adalah menggunakan fitur Kantong pada Aplikasi Jago. Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago yang dirancang untuk dapat disesuaikan (customized) dan dipersonalisasi (personalized) dengan kebutuhan masing-masing nasabah. Berprinsip life-centric, Bank Jago merancang fitur-fitur Jago App dengan menempatkan aspek hidup sebagai prioritas utama dan keuangan sebagai prioritas selanjutnya.
"Jago memanfaatkan teknologi terdepan yang kami bangun dari awal secara mandiri sehingga memungkinkan aplikasinya dapat diakses lebih cepat, efisien, bisa dipersonalisasi sesuai kebutuhan, dan mengutamakan keamanan bagi nasabah," tutur Yoyo Cahyadi.
Dalam mengelola kebutuhan keuangan, nasabah dapat menggunakan fitur Kantong (Pockets). Nasabah dapat memisahkan uang ke dalam pos-pos yang berbeda sesuai kebutuhan dan keinginan. Nasabah dapat membuat hingga 40 kantong, yang memiliki nomor rekening yang berbeda untuk setiap kantongnya.
Ini memudahkan pengguna untuk mengatur dana masuk dan keluar langsung dari kantong yang diinginkan. Berfokus untuk mempermudah nasabah dalam menjalani kehidupan, Aplikasi Jago tertanam dalam ekosistem digital di Indonesia.
Salah satunya adalah ekosistem GoTo yang memiliki aplikasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti Gojek, GoPay, dan GoBiz. Tidak hanya itu, Aplikasi Jago terhubung dengan aplikasi investasi digital, seperti Bibit dan Stockbit.
"Integrasi dalam ekosistem ini mempermudah akses layanan digital sehingga memberikan kenyamanan untuk pengguna untuk bertransaksi keuangan di berbagai platform digital di Indonesia," tambah Yoyo.
Kumpul Jagoan adalah forum diskusi yang diciptakan oleh Bank Jago untuk edukasi pengelolaan keuangan berkolaborasi dengan berbagai komunitas di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan minat dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola keuangan. Tidak hanya dibuat untuk membantu masyarakat belajar meningkatkan kesehatan keuangannya, kegiatan ini membuka kesempatan bagi para peserta berkolaborasi bersamauntuk mengembangkan diri agar bersama lebih jago dalam mengatur keuangan.
"Kami melihat Medan dan sekitarnya memiliki penetrasi digital yang tinggi. Maka kami hadir di sini untuk mengenalkan Jago dan membantu jutaan orang di sini untuk selangkah lebih dekat menggapai mimpi mereka,” tutup Yoyo.
Bank Jago dukung generasi muda wujudkan resolusi keuangan
Minggu, 20 November 2022 21:12 WIB 2016