Pangururan (ANTARA) - Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, yang disebut-sebut sebagai "Negeri Indah Kepingan Surga" sejak dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir Tahun 2003, terus berbenah dalam berbagai sektor, termasuk dalam hal pariwisata.
Sektor pariwisata sebagai prioritas pembangunan pemerintah daerah setempat, tentunya sudah berdasarkan pertimbangan yang cukup matang. Tentu saja panorama keindahan Danau Toba menjadi andalan utamanya untuk menarik kunjungan wisatawan.
Kabupaten Samosir memang terletak di tengah-tengah Danau Toba. Dari tahun ke tahun pembenahan di sektor pariwisata memang menjadi prioritas, desa-desa wisata juga terus di tumbuh yang tak lain tentunya diimbangi dengan pembenahan sumber daya manusia (SDM) nya.
Berbagai event kepariwisataan juga terus secara berkesinambungan digelar, bukan saja oleh pemerintah daerah setempat, namun juga pemerintah pusat khususnya kementerian Pariwisata. Itu semua tentunya sangat tepat dalam mendukung cita-cita Samosir sebagai tujuan wisata internasional 2025.
Terakhir Kabupaten Samosir menjadi tuan rumah pelaksanaan Biannual Tourism Forum yang digagas Kemanperakraf dengan tema Peningkatan Kapasitas SDM Pariwisata dalam mendukung Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB).
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Samosir, Tetti Naibaho, menyebutkan pihaknya sangat mengapresiasi Kemenparekraf atas pelaksanaan kegiatan itu di Kabupaten Samosir sebagai jantungnya Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
Setelah ditetapkannya Danau Toba sebagai salah satu DPSP oleh pemerintah pusat, dukungan dan perhatian dari kementerian sudah banyak diterima Kabupaten Samosir diantaranya pembangunan infrastruktur fisik maupun sosial dalam mendukung kepariwisataan.
Hal yang sama juga disampaikan Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Samosir, Hotraja Sitanggang, menyampaikan terima kasih telah dipilihnya Kabupaten Samosir "Negeri Indah Kepingan Surga, Titik Nol Peradaban Batak" sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Biannual Tourism Forum.
Kegiatan itu sangat tepat dalam mendukung cita-cita Samosir sebagai tujuan wisata internasional 2025.
Ia mengatakan, Kabupaten Samosir patut berbangga berkat perhatian dan kepedulian pemerintah pusat dan kementerian.
Berbagai pembangunan infrastruktur terus berjalan seperti peningkatan jalan lingkar Samosir, pengadaan kapal ferry, pembangunan pelabuhan-pelabuhan ferry, peningkatan destinasi/objek wisata, homestay dan lain sebagainya.
Akan tetapi, yang menjadi pekerjaan rumah sangat besar bagi Pemerintah Kabupaten Samosir adalah merubah mindset masyarakat agar siap menjadi tuan dan nyonya rumah yang baik bagi wisatawan.
"Oleh karena itu, kami berharap pegiat pariwisata yang hadir dalam forum itu dapat membantu dan mendukung kami dalam mengubah mindset masyarakat menjadi pelayan yang baik dengan mengedepankan falsafah Dalihan Natolu menyongsong Samosir Tujuan Wisata Internasional 2025", ujarnya.
Tidak lupa pada kesempatan tersebut, Hotraja Sitanggang mengajak para peserta forum yang hadir agar berkunjung ke objek wisata di Samosir dan mendukung pengusaha lokal untuk bangkit pasca pandemi COVID-19 dengan membeli produk-produk UMKM sebagai oleh-oleh khas dari Samosir.
Sertifikasi SDM pariwisata
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan sertifikasi terhadap 60 sumber daya manusia (SDM) pariwisata di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Terkait hal tersebut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Samosir, Tetti Naibaho menyebutkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berpotensi untuk menyerap banyak tenaga kerja dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Untuk itu kegiatan yang digelar tersebut dinilai sangat diperlukan demi memfasilitasi tenaga kerja pariwisata mendapatkan sertifikat kompetensi melalui suatu uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terakreditasi.
Tentunya sertifikasi tersebut juga demi menjamin keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil bagi sektor pariwisata. Hal itu tentunya sangat penting karena tenaga kerja sektor pariwisata terampil menjadi juga menjadi tulang punggung maju tidaknya pariwisata.
Selain itu, uji kompetensi tersebut dinilai akan mempercepat pengakuan industri pariwisata terhadap tenaga kerja pariwisata bersertifikat khususnya di kawasan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu program unggulan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf pada kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Hal itu sebagai salah satu upaya percepatan pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor parekraf melalui upskilling (peningkatan kompetensi), reskilling (penguatan kompetensi), dan new skilling (penambahan kompetensi baru).
Sebagai pelaksana uji kompetensi, Kemenparekraf menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi Hotel dan Pariwisata (LSP HOTPARI) Medan dengan menghadirkan 5 orang tenaga penguji setiap bidangnya.
Advetorial - Samosir menjemput asa tujuan wisata internasional
Jumat, 11 November 2022 10:54 WIB 2459