Sidikalang (ANTARA) - Pemkab Dairi, Sumatera Utara akan meluncurkan program Gerakan Dairi Kendalikan Inflasi (G-DairiKI) yang merupakan gerakan terpadu untuk menahan laju inflasi di daerah yang menggerus daya beli masyarakat terutama kelompok yang rentan.
Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan, program G-DairiKI difokuskan pada tiga sektor peting yakni meningkatkan produktivitas bahan pangan strategis khususnya volatile food dengan perluasan dan penerapan koorporasi dan digitalisasi sektor pertanian.
Kemudian meningkatkan penetrasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber permodalan untuk sektor usaha pertanian dan UMKM dan selanjutnya pola kemitraan swasta dan kerjasama antar daerah untuk menjaga nilai tukar petani dan pasokan komoditas volatile food.
Ia mengatakan, semua itu terlihat dengan upaya pemerintah daerah dalam memacu kluster komoditas Volatile Food di beberapa kecamatan yang cocok agroklimat dan ketersediaan Calon Lahan Calon Petani (CPCL).
"Fokus pertama adalah dengan melakukan ekstensifikasi tanaman penyumbang atau penyebab inflasi (Volatile Food) yakni bawang merah dan cabai merah, dipadukan dengan kentang, kubis, serta jagung sebagai tanaman pangan," katanya.
Baca juga: Sah...Toilet Premium di TWI jadi milik Pemkab Dairi
Meski demikian ia menyebutkan upaya itu tidak mudah. Menurutnya program ini membutuhkan anggaran dan kolaborasi terpadu antara sumberdaya pemerintah pusat, Pemprov Sumut, pemerintah daerah, baik dalam hal infrastruktur dasar dan sarana prasaran dan bahan produksi.
"Intinya kita harus keroyokan alias gotong royong, juga harus dilakukan secara terpadu dalam kesamaan sense of crisis and urgency," katanya.
Sementara Kabag Perekonomian Sertdakab Dairi Lipinus Sembiring menjelaskan, untuk menekan angka inflasi di Kabupaten Dairi saat ini, Pemkab Dairi telah menjajaki kerjasama penyedia komoditi dengan Pemkot Medan yang bertujuan untuk menjamin harga khususnya cabai merah.
Tindak lanjutnya adalah telah dilakukan pembicaraan antara Sekda Kota Medan dan PUD Pasar Medan dan jajarannya bersama dengan Sekda Kabupaten Dairi, PD Pasar Kabupaten Dairi beserta jajaran, Jumat (30/9/2022) lalu.
"Telah dilakukan pembicaraan pada Minggu lalu, dan kesepakatan awal sudah dibicarakan bahwa penyediaan cabai merah 10 ton per minggu dari Kabupaten Dairi dengan perhitungan harga yang menguntungkan petani dan akan ditingkatkan secara bertahap," katanya.