Jakarta (ANTARA) - Dr Alia Ahmed, seorang psychodermatologist yang berfokus meneliti efek psikologis atas penyakit kronik kulit dan kaitan antara kulit dan stres menemukan bahwa terdapat hubungan erat antara stres, kesehatan mental, dan kondisi kulit seseorang.
Dr Alia Ahmed memberikan sejumlah tips untuk melindungi dan mempertahankan kulit baik dari luar dan dalam seperti dikutip dari siaran pers The Body Shop, Jumat.
1. Mengaplikasikan ketahanan kulit dari dalam sebagai rutinitas perawatan kulit
Ketika mengalami stres, tubuh secara otomatis menghasilkan hormon kortisol. Proses responsif terhadap stres ini dapat mengubah produksi dan komposisi dari kolagen, proteoglycan, dan elastin pada kulit.
Zat-zat ini adalah komponen penting yang membangun ketahanan kulit. Tanpa dukungan dari zat-zat tersebut, kulit dapat secara cepat kehilangan elastisitas dan kekencangannya.
Stres juga dapat mempengaruhi lapisan penghalang alami kulit sehingga membuat kulit kurang efektif dalam menyebuhkan luka serta proses perbaikan secara umum. Oleh karena itu Stress Management merupakan salah satu kunci utama dalam perawatan kulit dan membangun ketahanannya.
Baca juga: Rahasia kulit sehat dengan tampilan "glass skin"
2. Rutinitas tidur yang baik
Ketika kurang tidur, tubuh akan menginterpretasikan hal tersebut sebagai stres. Hal yang selanjutnya terjadi adalah respon terhadap peradangan yang otomatis membuat kulit rusak.
Malam hari adalah waktu ketika hormon kortisol berada di tingkat yang rendah sehingga saat ini merupakan waktu yang tepat untuk tubuh memperbaiki dirinya dari kerusakan yang terjadi selama seseorang beraktivitas di hari tersebut.
Cobalah untuk mematikan gawai satu jam sebelum tidur dan berusaha untuk menenangkan pikiran. Membuat prioritas terhadap jadwal tidur yang teratur merupakan hal yang sangat penting dalam memelihara ketahanan kulit.
3. Self-love tercermin pada kulit
Kita seringkali terlalu berfokus kepada kekurangan pada penampilan. Memasukkan kata-kata negatif kepada diri sendiri merupakan pencetus stres yang terbesar, hingga lagi-lagi dapat mengubah produksi kolagen, proteoglycan, dan elastin pada kulit.
Hilangkan kritik-kritik terhadap diri sendiri itu ketika menggunakan produk perawatan kulit, dan buatlah rutinitas itu sebagai ritual self-love.
Nikmatilah setiap tahapan perawatan kulit, dari mulai pemijatan wajah, merasakan tekstur dan menikmati keharumannya. Hal-hal seperti inilah yang membantu sirkulasi yang baik serta membangun ketahanan kulit yang optimal.
"Ketika kita dapat menyeimbangkan hubungan antara kesehatan emosional dan kesehatan fisik, di situlah kita dapat mencapai kesehatan dan ketahanan kulit yang baik. Proses penuaan pada kulit merupakan hal alami yang terjadi pada semua manusia. Proses ini terkadang menyebabkan ketakutan dan kecemasan, terutama bagi wanita. Oleh karena itu, produk perawatan kulit hendaknya dapat digunakan sebagai salah satu sarana pemberdayaan diri dan membantu kita menjadi lebih percaya diri," kata Dr Alia Ahmed.
Plant-based serum merupakan alternatif yang baik digunakan sehari-hari karena kondisi kulit yang sering terpapar polusi, debu, dan zat-zat kimia berbahaya lain karena mengandung antioksidan tinggi.
Paparan stressor pada kulit dapat menyebabkan oksidasi yang menimbulkan molekul radikal bebas sehingga kondisi kulit terganggu kelembapannya, kulit menjadi lebih sensitif, dan lapisan penghalang kulit (skin barrier) yang semakin lemah. Dalam kondisi seperti ini diperlukan konsumsi antioksidan yang baik sehingga kulit dapat berfungsi optimal kembali.
Guna mengurangi efek-efek dari stressor eksternal, ketahanan kulit (skin resilience) bisa menjadi jawabannya. Ketahanan kulit yang baik berarti lapisan kulit dapat berfungsi secara optimal dalam menangkal stressor. Skin resilience tercermin dari kondisi kulit yang elastis dan mempunyai struktur lebih penuh dengan lapisan penghalang (barrier) kulit yang kuat.
The Body Shop menemukan bahwa bunga Edelweiss yang tumbuh di pegunungan Alpine memiliki kandungan antioksidan alami yang tinggi, termasuk Leontopodic Acid.
Bahkan apabila ekstraknya dijadikan bahan produk perawatan kulit, terbukti mengandung 43 persen lebih banyak antioksidan dari produk-produk yang terbuat dari bahan kimia sintetis seperti Retinol.
Zat-zat yang terkadung dalam bunga Edelweiss telah terbukti dapat menjaga kesehatan lapisan ketahanan kulit dan membuatnya halus dan segar. Temuan terbaru ini membuat Edelweisss menjadi salah satu rahasia kecantikan yang belum terkuak.