Medan (ANTARA) - Perum BULOG Wilayah Sumatera Utara memaksimalkan pembelian beras ke petani untuk memperkuat stok pelaksanaan operasi pasar/ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) hingga akhir tahun.
"BULOG Sumut berupaya memaksimalkan/meningkatkan pembelian dari. masih sebanyak 2.624 ton hingga posisi 13 September 2022," ujar Pimpinan Wilayah Sumut Perum BULOG, Arif Mandu di Medan, Sabtu.Jumlah pembelian beras diakui meningkat terus dari posisi 1 September yang sebanyak 2.531 ton, meski total jumlahnya masih jauh di bawah target hingga akhir 2022 yang sebesar 23.000 ton.
"Pembelian beras petani BULOG Sumut memang masih jauh di bawah target sepanjang tahun yang 23.000 ton, tetapi tiap bulan ada peningkatan," katanya.Menurut dia, realisasi pembelian beras petani yang masih jauh dari target dampak kebijakan pemerintah yang menghapuskan bantuan non tunai menjadi tunai.
Dengan kebijakan itu, BULOG berhati - hati membeli beras petani untuk menjaga kualitas bahan pokok utama itu."Tetapi saat ini, BULOG memaksimalkan pembelian untuk memperkuat stok guna memenuhi ketersediaan OP/KPSH," katanya.
Walau pun, pasokan beras dari pusat tetap ada, Arif Mandu menjelaskan, OP/KPSH yang sudah dimulai September ini dijadwalkan berlangsung hingga akhir tahun.
Kegiatan KPSH digelar untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga pangan pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
KPSH/OP yang digelar bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota sudah dilakukan d pasar Kota Medan, Rantauprapat, Kabanjahe, Karo, Asahan dan Tanjungbalai.Pada pelaksanaan KPSH, harga beras medium dijual seharga Rp9.600 per kg atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp9.950 per kg
"BULOG menjamin stok untuk KPSH cukup aman hingga akhir tahun sehingga tidak ada alasan masyarakat khawatir dengan ketersediaan beras," katanyaStok beras BULOG Sumut (cadangan beras pemerintah/PSO dan komersial) masih cukup aman hingga akhir tahun.
Stok beras tercatat ada 11.643 ton baik di gudang atau pun di mitra penjualan."Stok akan terus bertambah baik dari pembelian ke petani mau pun pasokan dari pusat," ujar Arif Mandu.